Kodim Kolaka Sterilisasi Paham Komunis

  • Bagikan
KOLAKA POS, KOLAKA - Tidak mau kecolongan, Kodim 1412 Kolaka sudah bergerak intensif untuk menangkal masuknya paham komunis dan teroris di Kolaka. Seperti yang santer diberitakan komunis di Indonesia mulai tumbuh kembali. Kodim 1412 Kolaka mengintensifkan pelaporan intelijen dan pembekalan di desa-desa terkait paham komunis dan teroris. Komandan Kodim 1412 Kolaka, Letkol.Czi Cosmas Manukallo Danga mengatakan, Kodim telah melakukan pemantauan ke semua wilayah operasi mereka. Dari laporan Intelijen Kodim, sampai saat ini Kolaka, Kolaka Timur dan Kolaka Utara masih steril dari PKI maupun paham radikal seperti ISIS. "Kolaka ini daerah yang sangat terbuka, namun dari pantauan kami, Kolaka masih bersih dari paham PKI dan ISIS, Kolaka masih aman," ujarnya. Biasanya kata Cosmas, paham radikal dan organisi telarang itu menyusup melalui wilayah pedalaman dan perbatasan. Untuk antisipasinya, Kodim sudah menginstruksikan kepada Babinsa untuk berkoordinasi baik dengan pemerintah setempat. "Kami juga sudah membekali desa yang ada di kolaka tentang cara mendeteksi paham terlarang, mulai cara beribadah, cara pergaulannya. Cara menangani juga telah kami ajarkan kepada para kepala desa yaitu dengan selalu berkordinasi dengan Babinsa dan Babinkantibmas," tambahnya. Meski masih kategori aman, tapi ia mengingatkan kepada warga Kolaka untuk terus waspada. Pasalnya, paham yang cenderung membawa kerusakan itu, selalu mencari celah untuk masuk dan menyebar doktrin. "Walaupun saat ini Kolaka masih steril, namun masyakat jangan lengah, paham komunis yang tidak mengakui pancasila adalah musuh kita bersama. Kalau Kolaka saya kira bisa dikatakan banyak keturunan pahlawan. Jadi, kemungkinan jika ada (paham komunis yang masuk), yang melakukan tindakan itu bukan TNI saja, namun masyarakat itu sendiri," sebutnya. Cosmas juga menghimbau kepada masyarakat untuk selau bijak dalam mengikuti suatu organisasi. Karena, selain menyusup di pedalaman, paham radikal juga seringkali menyusup melalui organisasi. Radikalisme terangnya, bukan hanya terkait paham, namun juga diwujudkan dalam tindakan. Atas hal itu, Cosmas meminta warga untuk tidak main hakim sendiri jika bertemu dengan penganut paham komunis maupun teroris. "Jika menemukan organisasi terlarang (PKI) ataupum paham radikal saya sarankan jangan langsung main pukul, serahkan pada penegak hukum," ungkapnya. (hud)
  • Bagikan

Exit mobile version