Perbaikan Embung Watubangga, Prioritas
Kolaka, KoP--
Sepertinya keinginan warga Watubangga untuk perbaikan embung yang rusak, akan segera terpenuhi. Kepala Bidang Pengairan Dinas PU Kolaka, Wito mengatakan perbaikan embung tersebut menjadi prioritas untuk dilaksanakan.
Menurutnya, perbaikan tersebut memang dibutuhkan, agar sawah petani yang terganggu akibat rusaknya embung tersebut bisa teraliri lagi.
"Akan menjadi prioritas, Insya Allah, kita juga lagi berupaya supaya bisa mendapatkan anggaran baik dari dana alokasi khusus maupun APBD nanti," ujar Wito.
Terkait kerusakan embung tersebut, lanjut Wito, pihaknya juga tak menutup mata, bahkan katanya beberapa kali Dinas PU melakukan upaya agar Embung tersebut tetap berfungsi. Hanya saja menurutnya faktor alam tak dapat dihindarkan sehingga bendungan atau embung tersebut menjadi rusak parah. "Faktor alam yaitu banjir beberapa kali, itu tidak bisa kita hindari, selalu banjir besar, sebenarnya sudah ada upaya kami, waktu banjir pertama kita buatkan bronjong, hanya saja karean aselalu banjir besar, apalagi waktu bulan 3 dan 6 kemarin itu saat selalu hujan lebat makanya tidak tapat kita hindari kerusakannya, dan semua ada laporannya, ada berita acaranya, jadi kita tidak menutup mata akan hal ini," jelasnya.
Lanjutnya untuk pemulihan Embung tersebut membutuhkan dana sekitar tujuh miliar rupiah, sehingga jika anggarannya belum bisa terpenuhi semua maka akan dilakuakn secara bertahap. "Kalau misalnya anggarannya belum tersedia kita akan cicil atau bertahap, yang jelas kita akan prioritaskan, mudah-mudahan saja kita ada anggaran sehingga tahun 2017 nanti bisa pulih lagi," ujarnya.
Terkait faktor alam yang selalu membuat banjir sehingga embung tersebut rusak, Wito tak ingin menyalahkan siapa-siapa. "Terjadinya Banjir sehingga merusak embung ini kita tidak ingin cari siapa kambing hitamnya dan salahkan siapa-siapa, mudah-mudahan dengan kejadian ini semua orang bisa paham, jika kita semua dapat menjaga daerah aliran sungai maka tentu tidak akan ada fasilitas seperti embung ini rusak," paparnya. (cr4/c)