Habiskan Anggaran Rp10 Miliar, Pasar Tinanggea Mubazir
KOLAKAPOS, Andoolo--Pasar modern di kelurahan Tinanggea, Konawe Selatan dapat ditunjuk sebagai salah satu proyek mubazir. Bagaimana tidak? menelan anggaran hingga Rp10 miliar, bangunan tersebut sampai saat ini tidak difungsikan. Padahal, bangunan tersebut telah diresmikan sejak dua tahun lalu.
Pasar tersebut awalnya dibangun untuk relokasi pasar lama yang terletak di Ngapaaha. Namun masalah penentuan lods dan jual beli lods disinyalir menjadi pemicu keengganan pedagang menempati pasar baru itu. Hal tersebut juga dibenarkan lurah Tinanggea, Irwan. Menurutnya, sejak diresmikan, pasar tersebut belum digunakan oleh pedagang dari pasar Ngapaaha. "Padahal ini dibangun untuk pedagang, namun ada orang yang menjadikan sebagai bisnis dan mereka itu bukan pedagang," katanya.
Irwan mengungkapkan, salah satu hal yang dapat dilakukan Pemkab Konsel untuk menghidupkan pasar tersebut adalah "berdamai" dengan para pedagang. Caranya dengan melakukan kocok ulang penentuan lods yang dimulai dengan pendataan pedagang. "Kalau itu sudah kocok ulang, akan ketahuan mana pedagang dan yang bukan. Ini solusinya agar pasar tersebut bisa berfungsi dengan baik. Inikan uang rakyat, sayang kalau kita sia-siakan," ungkapnya.
Sementara itu, kepala pasar Tinanggea Karim Rumi, menjelaskan pasar modern tersebut terdiri dari 90 lods. Sayangnya, banyak kepentingan dari oknum dalam pembagian lods. Meski tidak menyebut nama dan merinci, ia mengungkapkan pembagian kunci lods tidak sepenuhnya diberikan pada pedagang. Beberapa oknum yang bukan pedagang juga diberikan kunci lods. "Sebelumnya sempat ada jual beli antara pemegang kunci lods dengan pedagang. Ini juga yang menjadi salah satu pemicu sehingga sejumlah pedagang yang direlokasi itu tidak mau pindah," bebernya. (k5/b)