Waspada Radikalisme Sasar Kolaka
KOLAKAPOS, Kolaka--Warga Kolaka sebaiknya mulai waspada terhadap paham radikalisme. Pasalnya, saat ini paham radikalisme mulai menyasar Kolaka melalui media sosial. Dandim 1412 Kolaka, Letkol CZI Cosmas Manukallo mengatakan, benih radikalisme kini telah memasuki wilayah kabupaten Kolaka. Adapun metode penyebaran paham tersebut melalui dunia maya.
"Kalau di dunia nyata mungkin paham radikal itu belum nampak karena belum berani diperlihatkan. Namun melalui di dunia maya, paham radikal sudah mulai masuk. Jadi kami mengharapkan semua generasi harus bisa menfilter informasi yang ada di dunia maya, karena benih benih paham radikal kami amati sudah ada," ujarnya.
Menurutnya, radikalisme dalah paham yang mengajak orang untuk bergabung dengan cara kekerasan, misalnya saja mengajak untuk bergabung pada organisasi mengajarkan tentang tidak percaya akan Pancasila dan mempunyai pemikiran penyelesaian masalah dengan kekerasan, sehingga atas hal tersebut pemerintah maupun elemen masyarakat sedini mungkin harus memberantas, karena apabila hal itu dibiarkan akan merusak moral anak bangsa.
"Kita semua harus hati-hati dengan paham ini yang ingin merusak kesatuan bangsa. Jangan sampai masyarakat kolaka terpecah karena paham radikal dan komunis, " tukasnya.
Semantara itu H. Ahmad Safei menegaskan, jika saat ini di sejumlah daerah di tanah air fenomena paham radikal telah banyak ditemukan dengan tujuan ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Karena itu, paham radikal harus dicegah sejak dini.
"Saya sudah sering kali ditanya oleh warga, apakah paham radikal di memang ada di Indonesia, maka saya pun menjawab apakah nanti ketika paham radikal itu sudah ada baru kita bertindak sementara bangsa ini sudah terpecah belah," ujarnya.
Ia juga berharap, pemerintah, tokoh agama serta tokoh pemuda dapat bersatu untuk menangkal masuknya paham radikal di Kolaka ini.
"Melalui sosialisasi peningkatan kesadaran bela negara ini, pemerintah bersama tokoh agama dan tokoh pemuda dapat bersatu padu untuk menangkal masukya paham radikal," pintanya.(hud)