Belasan Rumah Hanyut Diterjang Banjir di Kolut
KOLAKAPOS, Lasusua--Hujan deras yang mengguyur Kolaka Utara sejak Selasa (25/10) sore mengakibatkan banjir besar di sungai Salumeja desa Rantelimbong. Sebanyak 15 rumah, 6 Unit Alat Berat dan jembatan utama hancur terseret arus banjir. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Kepala Desa Rantelimbong, Yanati mengatakan hujan mulai terjadi pada sore hari. Sekitar pukul 24.00 Wita, air sungai mulai meluap hingga mencapai jembatan yang tingginya tujuh meter. Sekitar pukul 02.30 Wita, banjir tersebut mulai mencapai rumah warga dan menghanyutkannya. “Sore itu sudah hujan derasmi memang, dan pas jam 12 itu air sungai meluapmi sampai diatas jembatan padahal jembatan itu tingginya tujuh meter. Untuk data sementara ada 15 rumah, jembatan putus, alat berat ada juga kena banjir,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Harian BPBD Kolut, Hardi mengatakan banjir bandang tersebut terjadi akibat derasnya hujan di hulu sungai sehingga sehingga air sungai meluap ke pemukiman warga. "Berdasarkan data sementara, 11 kepala keluarga harus mengungsi ditenda darurat dan lainnya masih menempati rumahnya," ujar Hardi.
Ia menambahkan, selain rumah, banjir juga merendam kebun dan persawahan yang berada di daerah bantaran sungai. "Lantaran derasnya air menghanyutkan bronjong sepanjang 400 meter dan kurang lebih 20 hektar sawah dan kebun milik warga yang terendam banjir," bebernya.
Akibat putusnya jembatan rante Limbong, 40 kepala keluarga terisolir karena jalan terputus sekitar 20 meter dan tidak bisa dilewati kendaraan. Namun BPBD tengah mempersiapkan alat berat untuk melakukan pengerukan, membuka akses jalan ke seberang sungai. Hardi berharap setelah banjir tersebut, tidak ada lagi masyarakat yang membangun rumah di Daerah Aliran Sungai. "Kita akan bekerja sama pemerintah setempat memperingatkan masyarakat untuk tidak membangun rumah di sekitar bantaran sungai," tandasnya.
Sementara itu, staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Utara, Gunawan menyatakan bahwa data sementara yang dikumpulkan terdapat tujuh unit rumah rusak berat, empat unit rusak sedang dan empat unit rusak ringan. Sedangkan warga yang menjadi korban banjir telah mengungsi ke rumah keluarga masing-masing. “Selain rumah alat berat juga ikut terkena banjir yakni excavator satu unit, loader dua unit, vibro satu unit dan dump truck dua unit, satu jembatan dan kurang lebih 20 hektar sawah warga juga terkena banjir,” katanya. (k2/cr2)