Diduga Mabuk, Sesama PNS Bertabrakan

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Wanggudu--Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Konawe Utara, Hasanuddin G dalam keadaan dipengaruhi Alkohol mengemudikan mobil dan akhirnya menabrak sebuah mobil yang berada ditepi jalan, Kamis (24/11) sekitar pukul 17:00 wita. Kejadian ini bermula ketika Hasanuddin G yang melaju kencang dari arah Kendari (selatan) menuju ke Kecamatan Oheo (utara) tak bisa mengendalikan laju kendaraannya, sehingga mobil Avanza DT 7276 LE menabrak mobil jenis yang sama Avanza DT 1494 AM yang berada ditepi jalan yang dikemudikan oleh Sahriani seorang PNS pada Dinas Perhubungan Konawe Utara. Usut punya usut ternyata Hasanuddin G merupakan seorang PNS pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Konawe Utara. Akibat kejadian ini mobil milik Sahriani mengalami kerusakan pada pintu depan sebelah kanan (penyok) akibat ditabrak oleh Hasanuddin G, sementara mobil yang dikemudikan oleh Hasanuddin G lelaki paruh baya ini mengalami kerusakan dibagian depan dan lampu utamanya hancur sebelah kiri. Saat ditanya Hasanuddin G melakukan pembelaan diri dan mengatakan jika dirinya tak menabrak bahkan katanya mobil yang dikemudikannya tidak menyentuh sedikitpun mobil yang dikemudikan oleh Sahriani sehingga terjadi perdebatan antara Hasanuddin G dengan Sahriani. Berselang setengah jam unit laka lantas polsek Asera dipimpin Bripka Dwi Melki Satria bersama anggotanya segera melakukan olah TKP dan meminta keterangan dan kelengkapan surat, namun sayangnya Hasanuddin G ternyata tak memiliki SIM dan bahkan dari mulutnya tercium bau menyengat minuman keras. Sahriani korban tertabrak yang ditemui kepada wartawan media ini mengakui jika dirinya sangat kecewa dengan pelayanan yang diterimanya saat mengadukan permasalahan ini di unit laka lantas polsek Asera dimana Bripka Dwi Melky Satria seakan-akan berpihak kepada Hasanuddin G sehingga dirinya sepertinya bersalah. "Saya tadi sewaktu di unit lantas Polsek Asera merasa sangat kecewa dengan pelayanan aparat polantas Melky yang mana saat itu di TKP saya jelas ditabrak dari belakang dan saya menyalakan weser meskipun setelah kejadian wesernya mati karena tersentak kaget namun mobil saya masih sebagian besar di tepi jalan belum naik di aspal semuanya. Dan Hasanuddin G nyata habis minum membawa mobil dan tidak ada SIM tapi kok seakan-akan tidak ada salahnya, hanya dikatakan itu pelanggaran dan sudah ditilang terus mengenai mobil saya yang rusak siapa yabg mau tanggung jawab, katanya. Iapun mengakui jika dirinya diminta untuk mengajukan klaim ke asuransi dengan alasan bahwa mobilnya itu masih kredit sementara tanggung jawab Hasanuddin G mana, tegasnya lagi. Di akuinya juga bahwa dirinya lengkap surat dan SIMnya. Kejadian diatas semestinya menjadi perhatian khusus pemerintahan Konawe Utara Ruksamin-Raup (KONASARA) karena melibatkan PNS di daerah ini yang seharusnya menjadi contoh di masyarakat. Sebagaimana Slogan KONASARA, Konawe Utara Sejahtera dan Beradab. Bukankah seorang PNS adalah panutan masyarakat, bukannya justru menjadi sorotan masyarakat. Sayangnya di TKP polisi tidak melakukan pengukuran dengan meter hanya menggambarnya bahkan saat di wawancara di ruang kerjanya Bripka Dwi Melky Satria memberikan suatu jawaban yang mencengangkan, "Apa bapak tahu siapa yang salah. ? Hal ini sungguh sangat disayangkan Semestinya polisi memberikan jawaban yang memuaskan bukab justru balik bertanya kepada wartawan. Selain itu saat ditanya tentang status Hasanuddin G yang mengemudi tanpa SIM dan telah komsumsi miras ia mengatakan, itu hanya pelanggaran dan sudah ditilang terus mengenai Hasanuddin G yang habis komsumsi miras kita tidak tahu dia mabuk atau tidak karena tidak ada alatnya disini, jelas Dwi Melky Satria. (k7/b/hen) Foto :Situasi Olah TKP Polantas Polsek Asera Polres Konawe. (Doc. Andi Jumawi)
  • Bagikan

Exit mobile version