Lagi, Dua Pejabat Muna Diperiksa Jaksa-Terkait Dugaan Korupsi DAK 2015

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Raha--Penyelidikan kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2015 silam yang jumlahnya mencapai Rp300 miliar lebih, masih terus didalami oleh tim penyelidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Muna. Pasalnya, hari ini Selasa (27/12) kejaksaan kembali melakukan pemeriksaan terhadap dua orang pejabat pemerintahan di Bumi Sowite ini. Mereka adalah Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Laode Paliawaluddin dan Kepala Dinas Kesehatan Laode Rimba Sua. Dalam memenuhi panggilan kali keduanya di kejaksaan, Dua orang pimpinan SKPD Muna ini datang secara terpisah. Dimana Kadis Perikanan dan Kelautan Laode Paliawaluddin datang lebih dulu di kantor kejari Muna sekitar pukul 9.45 wita. Sementara Kadis Kesehatan Laode Rimba Sua menghadiri panggilannya sekitar pukul 13.47 wita. Kadis Perikanan dan Kelautan Laode Paliawaluddin mengatakan, kedatangannya di kantor kejaksaan pagi itu, dalam rangka memberikan keterangan kepada tim penyelidik kejaksaan terkait pengalokasian anggaran DAK 2015 yang masuk ke kantong Dinas Perikanan dan Kelautan 2015 silam. "Tentang seputaran DAK 2015, menyebrang atau tidak. Itu saja," ujarnya Lanjut Laode Paliawaluddin mengungkapkan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Muna menerima anggaran DAK 2015 sebesar Rp5 miliar lebih. "Pengangarannya itu terbagi-bagi, ada untuk pengadaan alat tangkap ikan nelayan dan kontruksi pembangunan pasar di kecamatan Pasir Putih. Jadi penggunaannya itu tidak ada yang menyebrang tahun," ungkapnya. Senada, Kadis Kesehatan Laode Rimba Sua mengatakan, kedatangannya di kantor Kejari Muna siang itu, selain untuk memenuhi panggilan tim penyelidik kejaksaan terkait penggunaan DAK 2015 yang masuk kekantong instansi yang dipimpinnya itu, dirinya juga hendak bersilatuhrahmi dengan pihak kejaksaan. "Silaturahmi saja," ucapnya sembari tersenyum pada wartawan Kolaka Pos sore itu. Dana DAK 2015 yang masuk di kantong Dinas Kesehatan Muna pada 2015 silam di perkirakan sebesar Rp7 miliar lebih. Namun dengan beralasankan lupa, Laode Rimba Sua tidak mau menyebutkan nominal pastinya dana DAK yang diterimanya itu. Sebab kata Laode Rimba Sua ini, seluruh data anggaran DAK 2015 sudah diserahkan ke pihak kejaksaan. "Saya tidak hapal pasti. Pokoknya data saya sudah serahkan," ucapnya. Terpisah, Kasi Intel Kejari Muna Laode Abdul Sofyan membenarkan bahwa dirinya telah melakukan pemeriksaan terhadap dua pimpinan SKPD Muna tersebut. "Dua orang kepala SKPD sudah memberikan keterangan awal mereka. Namun mereka ini akan di panggil kembali, lantaran dokumen pemeriksaan mereka belum lengkap," katanya Lanjut Sofyan sapaan akrab kasi intel kejari Muna ini mengungkapkan, pihaknya sudah menetapkan jadwal pemeriksaan pimpinan kepala SKPD yang belum memberikan keterangan terkait pengalokasian DAK 2015. Yakni pada hari Rabu yang akan menjalani pemeriksaan Kadis Pertambangan Muna (Edwar Efendi) dan Kadis Perhubungan Muna (Hayadi). Untuk hari Kamis, Kadis Pekerjaan Umum (PU) (La Bou). Sedangkan untuk Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muna dokter Tutut Purwanto masih menunggu penjadwalan. "Acuan kami yang pertama ada 11 SKPD. Tapi, dari keterangan Bappeda itu, termasuk Rumah Sakit ada sekitar Rp1 miliar lebih," katanya Disinggung mengenai pemeriksaan badan anggaran DPRD Muna seperti yang pernah diberitakan oleh berbagai media cetak, Sofyan mengungkapkan pihaknya belum dapat menyampaikan informasi tersebut. Sebab tim penyelidik masih fokus pada pemeriksaan pimpinan SKPD Muna. "Kalau pihak lain itu, belum bisa kita menyampaikan. Pihak mana saja yang akan dimintai kerangan kelanjutan dari SKPD ini. Nanti di ekspos internal dulu, dan selanjutnya mengambil langkah siapa lagi yang akan dimintai keterangannya," tandasnya. Untuk diketahui, dalam penyelidikan kasus dugaan Korupsi Dak 2015 ini, sejumlah pejabat tinggi pemda Muna telah dipanggil oleh tim penyelidik kejaksaan untuk memberikan keterangannya. Berikut daftar nama-nama pejabat Muna yang sudah menjalani pemeriksaan di kantor Kejari Muna. Pertama, Kepala Bappeda Muna Syahrir. Kedua, Kepala DPPKAD Muna Ratna Ningsih. Ketiga, Kadis Pendidikan La Ode Ndibale. Keempat, Kadis Pertanian Hamalin. Kelima, Kepala BLHK La Oba. Keenam, Kepala BPPKB La Ode Muhammad Safei. Ketujuh, Kadis Kehutanan Haris. Kedelapan, Kadis Perdagangan dan perindustrian Akhmad Yani, dan hari ini Selasa (27/12) Yakni Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Laode Paliawaluddin dan Kepala Dinas Kesehatan Laode Rimba Sua. (m1/b/hen)
  • Bagikan

Exit mobile version