Mata SPG Tertutup Lalu Leher Digorok

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Surabaya--Apa yang dilakukan Eyglesias Satriadiel Sulwiedyardo alias Aldo,18, dan Clint Dongan Hutabarat alias Clinton, 18, cukup sadis. Saat mata sales promotion girl (SPG) Royal Plaza, Yayuk, 18, nan cantik itu tertutup, kedua tersangka langsung menusuk leher korban. Peristiwa pembunuhan yang tak berbelas kasihan kembali direka ulang pada Senin (9/1) lalu. Aldo dan Clinton sendiri yang memerankan rekonstruksi tersebut. Radar Surabaya (Jawa Pos Group) melaporkan, kedua pemuda yang bersekongkol melakukan aksinya dengan menipu korban. Awalnya menjanjikan kejutan dengan meminta Yayuk menutup mata di area yang sepi. SPG Royal Plaza lantas menurut kemauan Aldo dan Clinton. Tak dinyana, leher wanita asal Taman, Sidoarjo, Jawa Timur lalu mayatnya dibuang di bawah jembatan Rolak. Dalam rekonstruksi pembunuhan ini, kedua pelaku yakni Aldo dan Clinton harus menjalani setidaknya 36 adegan. Adegan tersebut digelar di lima lokasi yang berbeda. Di antaranya, tempat kos kos Aldo di Jalan Bungurasih Timur, rumah susun Menanggal yang ditempati Clinton, Jalan Gunungsari tempat mengeksekusi korban, pintu keluar terminal Bungurasih dan di Jalan Dinoyo. pertama dilakukan di tempat kos milik Aldo. Di tempat inilah, Aldo dan Clinton merencanakan pembnunuhan terhadap Yayuk dengan motif ingin menguasai uang gajian korban.itu, keduanya pergi ke rumah susun Clinton dan dalam perjalanan inilah, keduanya mulai mematangkan aksi mereka.di setting sedemikian rupa, Clinton lantas menghubungi temannya yakni Putra untuk mengambil senjata tajam (sajam)yang akan digunakan untuk membunuh korban. "Sajam tersebut milik Clinton yang memang sengaja dititipkan kepada saksi Putra, tapi Putra tidak mengetahui terkait aksi temannya itu," ungkap Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Agung Pribadi. Setelah semua rencana dan sajam siap, Aldo lantas menghubungi Yayuk yang saat itu masih bekerja. Dia mengajak korban untuk bertemu dengan alasan akan diberikan kejutan. Janji manis Aldo ini membuat korban langsung menerima ajakan tersebut. Kemudian sekitar pukul 22.30, Yayuk datang ke kos Aldo dengan mengendarai motor Vario nopol W 4302 ZM. "Setelah dijemput, Aldo lantas menemui korban yang masih di atas motor, tidak lama kemudian tersangka Clinton menyusul. Setelah itu, dengan berboncengan tiga mereka menuju ke Jalan Gunungsari untuk melakukan eksekusi," lanjut Agung. Ketika tiba di lokasi, tepatnya di bawah jembatan tol Gunungsari, Yayuk yang membonceng Aldo dan Clinton diminta untuk berhenti. Setelah itu, Yayuk membelokkan motornya ke tepian sungai. Di sinilah Aldo dan Clinton mulai menjalankan aksinya. Dengan dalih akan memberikan surprise, Aldo menutup mata Yayuk dengan menggunakan baju Clinton. Kemudian mereka membawa Yayuk menuju ke tepi sungai. Namun sebelum menghabisi nyawa korban, Clinton terlebih dahulu meminta handphone (HP)korban. "Alasannya HP tersebut akan digunakan untuk mengabadikan moment pemberian surprise tersebut," terang mantan Kasat Reskrim Polres Sidoarjo ini. Namun setelah HP diberikan, Clinton lantas mengeluarkan sajam dari balik pingganggnya dan langsung menusuk leher korban. Hal ini membuat korban kaget dan spontan berteriak. Karena tidak ingin ketahuan, Aldo yang berada di belakang, lantas membungkam mulut korban. Setelah Clinton menggorok leher Yayuk sebanyak dua kali hingga korban tewas, kemudian mayatnya di buang ke sungai. "Usai membunuh korban, kedua tersangka mengambil harta benda milik korban, mulai tas, dompet, HP dan sepeda motor korban," ujar Agung. Kemudian, dengan membawa motor korban, Aldo dan Clinton ini berboncengan kembali ke kos Aldo. Untuk menghilangkan jejak, mereka membuang sajam yang digunakan untuk membunuh Yayuk di pagar tembok di pintu keluar terminal bungur asih. "Sedangkan motor korban mereka geletakkan di sekitar Jalan Dinoyo, sebelum akhirnya ditemukan warga. Sementara HP korban dijual ke luar Surabaya dan hasilnya dibagi berdua," pungkas Agung. (yua/no/jpnn)
  • Bagikan

Exit mobile version