Mengenal Sosok Ketua DPRD Kolaka Parmin Dasir
KOLAKA POS, Kolaka -- H. Parmin Dasir, SE adalah sosok anggota DPRD Kolaka yang memiliki kesan ramah dan sederhana . Penampilannya energik dan juga terlihat awet muda, meski usianya sudah memasuki 48 tahun. Pria kelahiran Bone, 10 September 1968 tersebut adalah pucuk pimpinan di DPRD Kabupaten Kolaka. Amanah itu ia dapatkan setelah Partai Amanat Nasional (PAN) Kolaka menjadi peraih suara terbanyak pada pemilu legislatif tahun 2009 dengan menempatkan empat legislatornya di parlemen Kolaka. Parmin juga menjadi calon legislatif dengan jumlah dukungan suara terbanyak yakni 2040 suara.
Keberhasilan itu pula yang memuluskan langkahnya ke kursi ketua dewan, menyusul ketika itu ada aturanbaru tentang pemilihan pimpinan Dewan, dimana partai dengan jumlah kursi terbanyak yang berhak menempatkan kadernya di posisi bergengsi tersebut.
Prestasi itu terasa spesial, karena diraih saat sebagian besar koleganya di DPRD Kolaka periode 2004-2009 yang kembali bertarung pada pemilu legislatif periode 2009-2014, justru gagal terpilih kembali.
Pribadi yang juga bersahaja dan senantiasa mengutamakan tuntunan agama dan budi pekerti dalam hidupnya ini cukup familiar di masyarakat Kolaka. Karena wakil rakyat ini pernah menjadi calon wakil Bupati Kolaka periode 2014-2019 lalu.
Meski Kandas dalam pertarungan untuk duduk di kursi Wakil Bupati Kolaka itu, Namun Karir politik alumnus Fakultas Ekonomi Universitas 45 Makassar itu tidak surut bahkan terus bersinar dibawah bendera Partai PAN. Dalam Perjalanan politiknya, Parmin Dasir mulai terjun ke dunia politik sejak tahun 2003 dan memlih PAN sebagai kendaraan politiknya, setahun kemudian tepatnya, pada pemilu legislatif tahun 2004 silam, suami dari Hj. Andi Waru ini maju sebagai caloh anggota legislatif dari daerah pemilihan I Kolaka , dan berhasil lolos untuk menyandang status sebagai anggota dewan terhormat. Kemudian dirinya terpilih kembali untuk periode kedua pada pemilu legislatif 2009 lalu hingga Tahun 2014. Dan Pada Pilcaleg 2014 lalu, Parmin kembali terpilih sebagai wakil rakyat untuk kali ketiga dengan raihan suara yang lebih significant yaitu sebesar 2569. Dengan demikian setengah usia hidup dari Parmin Dasir dihabiskan untuk mengabdi sebagai pengemban amanah rakyat di Parlemen Kolaka.
Sebelum menjadi anggota dewan, ia merupakan Kepala Desa Ponre Waru Kecamatan Wolo. Ayah dari Mutiara Putri Léstari dan Amira Rafiah ini juga pernah menjabat sebagai Ketua karang Taruna sekaligus Ketua Pemuda Panca Marga di desanya. Sehingga Tak heran karir poltiknya terus bersinar berkat komitmen dan konsistensi dalam menjaga dan menjalankan amanat rakyat.
Jenjang pendidikan anak kedua dari enam bersaudara ini dimulai dengan menamatkan Sekolah Dasar Negeri Ulu Wolo Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka pada tahun 1980. Pendidikan menengah pertama ia tempuh di Madrasah Tsanawiyah Negeri Watampone Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dan tamat tahun 1983. Selanjutnya tamat pada Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah I Ujung Pandang tahun 1986. Sementara gelar Sarjana Ekonomi diraihnya pada tahun 2002 di Universitas 45 Makassar.
Di kalangan sesama anggota dewan, Parmin dikenal cukup bijaksana, dan menjunjung tinggi demokratisasi. Hal ini tercermin saat ia memimpin sidang-sidang di internal dewan, maupun saat rapat bersama pihak eksekutif dan menerima aspirasi masyarakat. Pria penggemar olah raga sepak bola ini memberikan kebebasan pada setiap anggota dewan, dan pada siapapun untuk menyampaikan ide, pendapat, gagasan dan kritikan sekalipun.
Keluwesan pergaulan dan kesan rendah hati juga tetap tergambar meski kini menduduki posisi sebagai pejabat negara. Ia tetap tidak sungkan-sungkan untuk mendampingi warga yang membutuhkan pertolongannya saat berobat di rumah sakit. Ia juga tetap bergabung dalam diskusi bersama pemuda yang mengenal baik dirinya. Bermain bola dengan masyarakat umum adalah rutinitas lainnya di sela-sela aktivitas yang padat. Namun pada forum formal ia juga mampu memberikan pandangan, dan solusi cemerlang terhadap sebuah permasalahan.
Soal kegemaran terhadap olah raga sepak bola, pemilik tinggi 170 centi meter ini mengaku tidak hanya untuk sekedar mancari keringat semata. Lebih dari itu sepak bola mengajarkan ?loso? tentang kerjasama tim dan kekompakan dalam meraih kesuksesan, semangat tersebut dirasakan sangat menunjang posisinya sebagai ketua DPRD. Terakhir, pemuda Ponre ini memiliki impian yang cukup membanggakan. Sebagai “penggila” bola ia berharap ke depan, Kabupaten Kolaka yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah, ternpat bercokolnya sujumlah perusahaan pertambangan bersekala nasiona dan internasional, bisa memiliki sebuah klub sepak bola yang handal dan mampu berprestasi tidak hanya di level lokal namun nasional, bahkan internasional.
Disela-sela kesibukannya yang lain, Parmin Dasir juga punya kegemaran bercocok tanam. Mungkin Karena terlahir dari keluarga petani, sehingga tak heran dirinya bisa menanam dan memelihara baik ratusan tanaman Pala di kebun miliknya di Desa Ponre. Hampir setiap hari libur dirinya menyempatkan menyambangi kebun Pala nya yang tak lama lagi penen tersebut. Karena Kecintaannya bercocok tanam tersebut, Bahkan dalam status akun FB nya dirinya menyerukan agar masyarakat untuk giat bertani. “SEBAHAGIAN BESAR MASYARAKAT KOLAKA ADALAH PETANI....AYOO MARI MENANAM..SIAPA YG MENABUR BENIH DIA YG MEMETIK BUAH....HIDUP PETANI...” tulisnya dalam unggahan status Facebooknya. (cr4/b/hen)