Ajarkan Pancasila, TNI-AD Sisir Sekolah

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Palopo--Dewasa ini, pendidikan semakin berkembang dan makin berkualitas. Pelajar makin mahir menguasai IT, bahasa Ingris, matematika dan bidang ilmu yang dianggap penting lainnya. Tempat-tempat kursus juga semakin menjamur. Hanya disayangkan, pendidikan Pancasila seakan-akan seperti program studi asing di mata pelajar. Padahal, di tahun 90-an, pelajaran pendidikan Pancasila, Bela Negara, Wawasan Nusantara dan semacamnya sudah dirangkum dalam bidang studi PMP atau PPKN. Guru di sekolah cukup piawai memberikan penjelasan. Dan murid-murid mengerti. Namun, dewasa ini, pemahaman tentang makna logo dari Pancasila dan butir-butirnya, TNI-AD harus turun tangan langsung. TNI-AD memasuki sekolah-sekolah memberikan sosialisasi mengenai isi pancasila, sila dan butir-butir Pengamalan Pancasila. Atas perintah Panglima TNI, seluruh jajaran TNI diminta untuk memasuki sekolah-sekolah dan universitas. Anggota TNI-AD harus memberikan pemahaman kepada pelajar dan mahasiswa arti dari Pancasila. Itu terkait kondisi bangsa Indonesia saat ini. “Jadi, setiap koramil diperintahkan untuk melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah, termasuk kodim sendiri,” kata Pasi Ter Kodim 1403 Sawerigading, Kapten Inf Ruslan kepada Palopo Pos. Rabu 18 Januari 2017, masing-masing Koramil di wilayah Kodim 1403 Sawerigading melaksanakan sosialisasi pemahaman butir-butir Pancasila. Khusus Kodim 1403 Sawerigading, sosialisasi dilaksanakan di Kampus Unanda, SMK Kartika dan SMPN 6 Palopo. “Pancasila adalah pedoman negara jangan salah melangkah. Ini perintah langsung dari Panglima,” ucapnya. Disebutkan, Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta. Panca artinya lima dan sila artinya prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Anggota TNI-AD juga menjelaskan maksud-maksud dari logo Pancasila. Dimana ada lima sendi utama penyusun Pancasila atau secara umum merupakan isi Pancasila. Yakni, Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. “Sendi utama Pancasila tersebut tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945,” katanya. Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Kelima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Ini ditetapkan dalam Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa. Salah satu butir Pancasila yang tertuang dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.(palopo pos/fajar)
  • Bagikan

Exit mobile version