Properti Mewah Susah Tumbuh, Rumah Murah Dominan
KOLAKAPOS, Jakarta--Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Kaltim Arif Rahman Hakim mengatakan, rumah murah bersubsidi yang diprogramkan pemerintah masih menjadi andalan pengembang tahun ini. Yang penting bagi developer, kata dia, adalah tetap memiliki proyek agar cash flow terjaga. Sedangkan untuk segmen produk komersial dinilai belum bisa banyak beranjak. “Namun, tetap berharap. Jangan sampai, baru 2018 penjualan rumah menengah ke atas bisa tumbuh. Tahun ini bisa tumbuh, walaupun kelihatannya masih sama dengan tahun lalu,” kata Arif kepada Kaltim Post. Dominasi penjualan rumah bersubsidi itu diperkirakan berlangsung setidaknya sampai pertengahan tahun ini. Sementara sampai akhir tahun, REI Kaltim memperkirakan, penjualan properti secara umum akan tumbuh di kisaran 15 persen. Hampir seluruh pertumbuhan tersebut disumbang segmen menengah. Sedangkan rumah mewah di kisaran Rp 1 miliar ke atas diperkirakan belum dapat tumbuh signifikan. “Tahun ini, REI sudah banyak bekerja sama dengan pemerintah di beberapa kabupaten untuk membangun rumah murah bersubsidi tahun ini. Contohnya saja di Kubar yang dialokasikan khusus pegawai negeri,” ujarnya. Menurut Arif, rumah murah di daerah itu akan dibanderol dengan harga Rp 135 juta menggunakan subsidi dari pemerintah. PNS, kata dia, biasanya membidik produk hunian pada segmen menengah. Namun, karena daya beli yang melemah beberapa tahun terakhir, selera pasar beralih ke rumah murah. Sementara di perkotaan, Arief mengatakan, potensi rumah murah masih cukup terbuka di Samarinda. Selain belum banyak pengembang yang menggarap, dibanding Balikpapan, lahannya pun banyak yang belum dikelola. (jpnn)