17,6 Ton Produksi Nelayan Tahun 2016

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Palopo--Dinas Perikanan Kota Palopo mencatat hasil tangkapan nelayan sepanjang 2016 sebanyak Rp17,6 ton. Produksi tersebut naik dibanding tahun 2015 lalu yang hanya mencatat 13,7 ton oleh 2614 nelayan yang aktif. Dengan hasil tersebut memungkinkan pemerintah untuk membangun pabrik pengolahan ikan. Meningkatnya produksi tersebut tahun ini sedikit berbanding lurus dengan bantuan yang dikucurkan oleh Pemerintah Kota Palopo kepada para nelayan tangkap. Menurut Kepala Dinas Perikanan, Ilham melalui Kabid perikanan tangkap, Syamsul Bahri Abbas, pihaknya tahun 2016 mengucurkan bantuan senilai Rp688.019 juta. Itu terdiri dari sejumlah alat tangkap seperti Perahu kapal sebanyak 10 unit, pukat ikan 4 inci 2 unit, mesin tempel 9PK 20 unit, peralatan bagang tancap 1 paket dan waring 48 Bal khusus untuk nelayan tangkap tersebut. Naiknya produksi nelayan ini tentu menggairahkan nelayan itu sendiri yang mengantungkan hidup dari hasil laut. Mereka mendistribusi tangkapan mereka ke sejumlah daerah seperti Toraja Lutra hingga makassar. Hasil tangkapan tersebut seperti Ikan kembung, Ikan Selar Komo, Ikan Teri dan Ikan Bentong. Sementara itu hasil produksi pada budidaya perikanan berdasarkan data yang dihimpun tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun 2015 lalu. “Tahun ini hanya berproduksi sekitar 114, 6 ton sementara tahun 2015 lalu mencapai 118,4 ton yang dihasilkan 996 hektar tambak produktif,” tambahnya. Hasil budidaya tersebut terdiri dari Rumput laut Gracillaria, Cottoni dan Ikan Bandeng. Melihat produksi nelayan saat ini, Halim Palatte salah seorang pengamat ekonomi di Kota Palopo ini saat diminta tanggapannya mengatakan Pemerintah Daerah memungkinkan membangun pabrik pengolahan ikan agar bernilai tinggi. selain untuk menampung hasil tangkapan. “Adanya hal itu akan memacu produktifitas para nelayan,” ucapnya. Apakah dengan membangun pabrik tersebut dikelola oleh Perusda atau mendatangkan investor untuk membangun pengolahan ikan seperti sarden, ikan asap, ikan asin hingga pengolahan ikan dengan kualitas ekspor. (palopo pos/fajar)
  • Bagikan

Exit mobile version