TPA Sampah ‘Disulap’ Jadi Arena Balap

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Makassar--Aksi balapan liar yang kian marak di jalan raya, menjadi keprihatinan tersendiri bagi Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto. Berangkat dari hal itu, terbersitlah ide di kepala Danny, sapaan karib wali kota. Ia ingin ‘menyulap’ Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Tamangapa, Antang untuk jadi arena balapan. Khususnya bagi para pemuda yang hobi trek-trekan kendaraan roda dua. Danny bahkan sudah punya target. Arena balapan motor itu sudah bisa terealisasi dan rampung akhir tahun ini. Karena hanya menata jalan yang ada di area TPA. Sehingga tidak perlu kucuran anggaran khusus dari APBD. Hanya saja, sebelum dilakukan pengerjaan, pemkot akan menata kembali TPA Tamangapa agar layak dijadikan sebagai arena balapan. ”Terus terang, sangat kita sayangkan masih banyaknya aksi balapan liar di jalan raya. Karena itu, saya rencana membuat arena balapan di TPA Tamangapa untuk mereka yang senang balapan. Tempat itu gratis. Jadi, tidak ada anggaran yang disiapkan membuat arena itu. Hanya ditata dan tidak butuh biaya,” kata Danny, kemarin. Konsep penataan TPA Tamangapa, tambah wali kota, akan lebih dimatangkan. Sebab ke depan, lokasi ini juga akan dijadikan arena balapan resmi. ”Perlombaanpi baru bayar. Kalau balapan biasa, gratisji. Tapi semua itu masih mau dimatangkan lagi konsepnya. Kita mau lihat apakah lokasi itu layak atau tidak. Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa jadi,” tandasnya. Anggota DPRD Makassar bersepakat dengan pemkot untuk membuat arena balap, yang bertujuan mengurangi potensi balapan liar di jalan raya. Anggota Komisi D, Melani mengatakan, selain mendesak dibuatkan perwali soal penanganan balapan di jalan raya, ia juga sepakat agar dibuatkan tempat khusus. “Bagus itu kalau dibuatkan tempat khusus. Tidak lagi membuat resah masyarakat dan pengendara lainnya. Hanya saja perlu dipikirkan apakah lokasinya itu tidak menganggu masyarakat setempat. Karena sepengetahuan saya, di Antang itu banyak warga yang tinggal sekitaran TPA,” ujarnya saat ditemui di gedung dewan, kemarin. Legislator Golkar ini menuturkan, masih banyak alternatif lain yang bisa digunakan untuk balap. Seperti jalan di GOR (Gedung Olahraga) Sudiang yang terkadang digunakan sirkut balapan dan acara lainnya. ”Tapi kalau di Antang dirasa efektif, tidak jadi masalah. Silakan. Karena di Sudiang juga ada yang bisa digunakan sebagai sirkuit. Kegiatan berbau balapan bisa dilakukan di tempat itu sehingga tidak mengganggu kepentingan umum lainnya,” jelasnya. Anggota Komisi A DPRD Makassar, Abdi Asmara juga bersepakat perlunya dibuat arena balapan khusus. Langkah tersebut merupakan bentuk respons akan tingginya minat anak muda untuk menyalurkan bakat dan hobinya. ”Ide bagus itu. Supaya tidak ada lagi balapan di jalan raya. Dengan mewadahi mereka, berarti kita ikut membantu mengurangi balapan liar di jalan raya. Salah satu alternatifnya adalah penataan area TPA di Antang,” ujarnya. Dalam beberapa minggu terakhir, aksi balapan liar marak di Jalan Veteran Selatan. Bahkan ada indikasi sudah disertai dengan praktik taruhan. Anggota dewan meminta aparat kepolisian dan Satpol PP untuk intens menggelar patroli di titik-titik lokasi balapan. Wakil Ketua Komisi D DPRD Makassar, Andi Nurman menilai aktivitas balapan liar, apalagi disertau dengan taruhan, sangat mengganggu pengendara lain yang melintas. ”Polisi harus sering melakukan razia balapan liar. Tentunya bekerja sama dengan pemerintah kota, dalam hal ini Satpol PP. Stand by di titik rawan balapan liar. Gantian antara polisi dan Satpol PP,” ujar Andi Nurman. Anggota dewan dari Partai Golkar ini menyebut, biasanya aksi balapan liar berujung pada tindak kriminal. Sehingga aktivitas anak muda ini tidak bisa dibiarkan terus terjadi. Jika ada yang tertangkap, harus diproses. Motornya juga diamankan. (bkm/fajar)
  • Bagikan

Exit mobile version