Petani Mulai Tertarik Tanaman Nilam

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kendari--Petani di Sulawesi Tenggara (Sultra) kini mulai tertarik mengembangkan usaha budi daya tanaman nilam yang menghasilkan minyak atsiri. Hal itu diungkapkan Direktur LSM Sintesa, Hugua beberapa waktu lagi. Ia mengatakan, salah satu alasan petani tertarik mengembangkan budi daya tanaman nilam karena nilai ekonomi tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan. Selain itu kata dia, untuk membudidayakan tanaman nilam tidak memerlukan perawatan khusus. "Petani hanya membersihkan lahan diawal, tanpa harus memasang pagar di lahan seperti tanaman lain agar terhindar dari serangan hama," katanya. Menurutnya, harga produksi daun nilam dalam bentuk kering, sebesar Rp5.000 per kilogram, sedangkan daun nilam basah Rp1.000 per kilogram. Sementara produksi minyak atsiri dari daun nilam diperjuabelikan pada harga paling rendah Rp400 ribu per kilogram. "Menyangkut pemasaran hasil produksi tanaman nilam, baik dalam bentuk daun kering atau sudah dalam minyak atsiri, tidak ada masalah. Berapa pun jumlah produksi tanaman nilai para petani, LMS Sintesa dapat menampungya dengan harga standar," katanya. Sintesa sendiri kata dia, dalam menampung produksi tanaman nilam para petani tersebut menjalin kerja sama dengan PT Geovadan, salah satu perusahaan penampung minyak daun nilam dari Perancis yang membuka kantor cabang di Jakarta. "Perusahaan tersebut memberikan kami kuota penjualan sebanyak 5.000 kilogram minyak daun nilam per bulan," katanya. Hugua mengaku dari kuaota penjualan yang diberikan perusahaan tersebut, pihaknya baru memenuhi sekitar 500 kilogram hingga 1.000 kilogram minyak nilam per bulan. (P2/hen)
  • Bagikan

Exit mobile version