Terumbu Karang Rusak, Perusahaan Diminta Tanggung Jawab

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kolaka--Hasil identifikasi awal Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), bersama Pusat Kajian Pengembangan Teluk Bone, Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, tentang kerusakan terumbu karang yang terjadi diperairan teluk Bone, Kolaka, pada Sabtu (18/3) lalu mencapai 2.500 meter persegi. Akibat kerusakan tersebut, para nelaya asal Kolaka meminta kepada pihak perusahaan, bertanggung jawab atas kerusakan terumbu karang, di seputar lampu mercusuar pelabuhan Kolaka, yang terjadi pada Rabu (15/2) lalu. Salah seorang nelayan asal Kolaka, Ibnu mengatakan, rusaknya terumbu karang yang diakibatkan kandasnya kapal Tanker KM Amasnusa, di seputar lampu mencusuar pelabuhan Kolaka, membuat membuat dirinya kesulitan mencari ikan, dan bahkan saat ini dirinya berpindah tempat menangkap ikan. "Memang terumbu karangnya masih ada, tapi sudah rusak, ikannya sudah berpindah, jadi tidak pernah lagi mancing di seputar terumbu karang," ungkapnya yang ditemui sore kemarin (21/3) Olehnya itu, dia meminta baik pihak KM Amasnusa, perusahaan kapal yang mengangkut kepala sawit PT DJL, bertanggung jawab atas kerusakan terumbu karang di area lampu mercusuar, pelabuhan kolaka. "Kami berharap, agar perusahaan bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan , karena terumbu karang rumah bagi ikan, dan tempat kami untuk mencari nafkah," terangnya. Sekedar diketahui, hasil identifikasi awal Mapala bersama Pusat Kajian Pengembangan Teluk Bone, Usn Kolaka pada akhir pekan lalu, menemukan kerusakan terumbu karang diseputar lampu mercusuar pelabuhan Kolaka, mencapai 2.500 meter persegi dari 7,8 hektar luas terumbu karang, yang ada di seputar lampu mercusuar. (cr1/b)
  • Bagikan

Exit mobile version