Mama Intan Jual Ponakan untuk Dijadikan PSK

  • Bagikan
KOLAKA POS, Bandar Lampung -- Jajaran Polsek Panjang meringkus Satinah alias Mama Intan, 40, dan Suwito Saputra alias Wito, 37, karena melakukan tindak pidana perdagangan manusia. Keduanya diringkus setelah laporan MS, 15, ponakan Mama Intan, yang berhasil kabur dari eks lokalisasi Pemandangan. MS bersama tiga rekannya, NR, 17, dan AN, 16, warga Banyumas dan AR, 18, warga Cilacap, Jawa Tengah diduga dijual Mama Intan ke muncikari di Lampung. Modusnya, mereka dijanjikan bekerja di sebuah restoran di sana, namun kenyataannya mereka dijual dan dijadikan PSK di kafe milik Wito. Kapolsekta Panjang Kompol Sofingi mengatakan, MS yang merupakan keponakan Mama Intan melapor ke mapolsek Selasa (9/5) lalu. ”MS mengaku dipaksa melayani lelaki hidung belang. Berdasar laporan tersebut, kami melakukan penyelidikan dan mengamankan Wito,” kata Sofingi kepada Radar Lampung (Jawa Pos Group) di Mapolsekta Panjang kemarin. Dalam pemeriksaan, polisi menemukan tiga remaja lain yang juga dijadikan PSK. ”Mereka mengaku dijual Mama Intan. Ini berdasar barang bukti berupa buku rekapan penjualan keempat korban, ponsel yang disita Wito dan uang tunai sebesar Rp6,7 juta. Mereka sudah berada di lokasi itu selama sembilan hari,” urainya. Dari sini, polisi memancing Mama Intan datang ke Bandarlampung. Wanita itu kemudian diamankan saat berada di eks lokalisasi Pemandangan. Sofingi mengungkapkan, dari hasil penjualan empat anak baru gede itu, Mama Intan mendapat uang Rp5 juta. Sebelumnya, Mama Intan mendekati para korban melalui media sosial facebook (FB). Mereka kemudian dijanjikan bekerja di rumah makan. Dari sini, para korban, termasuk keponakan Mama Intan dibawa ke Lampung. Lantas mereka diserahkan kepada Wito. Mama Intan mengaku diminta Wito untuk mencari ABG yang akan dijadikan PSK. Dia mengenal sang muncikari sejak 20 tahun silam saat masih menjadi PSK di eks lokalisasi Pemandangan. ”Saya sudah dua kali menjual (ABG). Pertama satu orang. Saya dikasih Rp1 juta,” ujarnya. Wanita bertubuh pendek ini mengakui salah seorang korban adalah keponakannya sendiri. Awalnya MS datang dan minta dicarikan pekerjaan. ”Anaknya (MS, Red) pamit sama orang tua mau kerja di rumah makan. Tapi saya bawa ke Panjang (eks lokalisasi Pemandangan, Red) supaya cepat dapat duit,” urainya. Mama Intan mengaku menjual ABG itu untuk membantu suaminya yang menjadi tukang rongsok. ”Saya mau nebus motor yang digadai Rp4,5 juta,” kata dia. Sementara Wito mengaku, sebelum melayani lelaki hidung belang, para korban disuntik KB. Ponsel mereka juga disita. ”Biar mereka fokus kerja. Uang hasil melayani tamu saya simpan. Kalau mereka butuh, baru saya pinjamin,” sebut Wito. (jpnn)
  • Bagikan

Exit mobile version