Jelang Ramadan, Terminal Bayangan Marak Lagi

  • Bagikan
MENUNGGU.Beberapa Angkutan Mobil Angkutan Daerah menunggu penumpang di terminal liar depan AURI Daya seni,4 januari
KOLAKAPOS, Makassar--Terminal bayangan bukan menjadi persoalan baru di Kota Makassar. Praktik ilegal ini menjadi pilihan pemilik angkutan umum dan penumpang karena lebih menguntungkan. Perusahaan Daerah Terminal Makassar Metro terkesan sulit lagi membendung keberadaan terminal bayangan yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Sulnat Alauddin. Terminal yang tidak nyaman, kurang strategis salah satu penyebab munculnya terminal bayangan di sejumlah titik. Apalagi, di saat menjelang Ramadan dan Idul Fitri keberadaan terminal bayangan kembali lagi marak. Anggota DPRD Kota Makassar lagi-lagi meminta PD Terminal Makassar Metro bersama Dinas Perhubungan untuk lebih intensif meningkatkan pengawasan terhadap potensi meningkatnya aktivitas terminal bayangan jelang bulan Ramadan. Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Makassar, Iqbal Djalil mengatakan, masalah terminal bayangan atau terminal liar bukan lagi hal yang baru. Fenomena seperti itu terus berulang utamanya pada saat memasuki bulan suci Ramadan. Olehnya, Dinas Perhubungan dan PD Terminal harus melakukan pengawasan dan tindakan. Iqbal menyebutkan ada beberapa lokasi yang kerap dijadikan terminal bayangan seperti di Jalan Perintis Kemerdekaan,dan Jalan Sultan Alauddin. Lebih jauh, kata Iqbal, maraknya terminal bayangan kini menjadi salah satu penghambat pendapatan asli daerah (PAD) Kota Makassar. “Terminal bayangan masalah yang setiap tahunnya terjadi. Bahkan keberadaannya sangat mengganggu dan merugikan pemerintah kota. Coba ditertibkan lagi karena ini juga keluhan masyarakat,” ungkapnya. Ia juga mengimbau masyarakat yang ingin mudik Ramadan dan lebaran agar tidak menggunakan jasa terminal bayangan,” Kita minta masyarakat jika ingin mudik agar menaikai mobil yang ada di dalam terminal. Selain keamanan, dengan begitu masyarakat ikut membantu menertibkan terminal bayangan yang kehadirannya hanya merugikan pemerintah,” tuturnya. Menyikapi hal itu, Direktur Umum (Dirut) PD terminal, Hakim Syahrani mengaku telah melakukan upaya antisipasi, makin menjamurnya termninal bayangan menjelang Ramadan. Bahkan pembenahan infrastruktur terminal juga telah dilakukan, seperti pembenahan jalan, tempat ruang tunggu dan menyiapkan PO untuk menambah angkutan, jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan penumpang.” Infrastruktur sudah dibenahi sejak jauh-jauh hari,” singkatnya. Hakim menambahkan, terkait penertiban, PD Terminal tidak pernah berhenti. Bersama tim terpadu, Dishub dan Kepolisian, PD Terminal melakukan penertiban dan memberikan sanksi tilang kepada sejumlah bus dan mobil yang berplat gantung menunggu penumpang di jalan. “Kita tidak pernah berhenti melakukan penertiban, termasuk memberikan sanksi,” tegas Hakim. Lebih jauh, Anti penumpang yang akan ke Kota Palopo menegaskan, ia lebih memilih terminal bayangkan karena jaraknya dekat dan praktis. Dia mengatakan, Terminal Regional Daya agak jauh dari jalan poros sehingga harus memakan waktu untuk masuk dalam terminal. “Lebih dekat tunggu mobil di jalan, karena tidak perlu jauh-jauh sudah dapat busnya,” tandasnya.(fajar)
  • Bagikan

Exit mobile version