Dedi Mulyadi Pilih Desy Ratnasari atau Bima Arya?
KOLAKAPOS, Purwakarta--Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku memiliki kecocokan dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Kecocokan yang dimaksudkan oleh pria yang akrab disapa Bang Zul itu yakni dalam konsep tentang pembangunan pedesaan.
Hal ini dia ungkapkan disela Acara Kuliah Umum Tokoh Desa se-Jawa Barat yang diselenggarakan Jumat (26/5) lalu di Bale Maya Datar, Kompleks Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta.
Zulkifli menyebut bahwa Bupati Purwakarta memiliki konsep pembangunan pedesaan yang seharusnya tidak hanya diterapkan di Purwakarta, melainkan harus menjadi program yang dilaksanakan secara masif di Jawa Barat.
“Sebelum acara ini, saya tidak pernah diskusi dengan Kang Dedi soal apa yang mau dibicarakan. Tapi, soal gagasan, kami itu sudah nyetel. Makanya, saya katakan, Kang Dedi itu cocok dengan saya,” ungkap Zulkifli.
Dedi, menurut Zulkifli, juga dinilai telah mendekatkan kewajiban pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat pedesaan. Kewajiban tersebut menurut dia, tidak bisa ditawar karena bersifat mutlak.
“Purwakarta itu keren. Saya mau dong kalau kerennya Purwakarta ini bisa juga dirasakan oleh daerah lain di Jawa Barat. Konsep dan pelaksanaan program pembangunan pedesaan, pelayanan publik seperti di Purwakarta juga harus dinikmati oleh publik Jawa Barat,” katanya menambahkan.
Atas dasar penilaian ini, Zulkifli berujar bahwa Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sangat cocok untuk menjadi Gubernur Jawa Barat.
Dukungan ini ia lontarkan agar ide, gagasan serta program milik pria yang kini gemar mengenakan peci hitam tersebut dapat diterapkan di Jawa Barat.
“Cocok gak kalau jadi Gubernur (Jawa Barat)? Saya aja cocok kalau Kang Dedi menjadi Gubernur (Jawa Barat),” cetusnya.
Sebelumnya, dalam sambutan selamat datang untuk Ketua MPR RI itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memaparkan kemajuan pembangunan di Purwakarta yang berbasis pedesaan.
Posisi desa, menurut Dedi, harus mandiri agar tidak tergantung pada subsidi pemerintah pusat maupun daerah.
“Konsepnya itu penyertaan modal desa kepada perusahaan. Sehingga desa mampu membiayai kebutuhan pembangunannya melalui dividen setiap tahun. Jadi, pemerintah provinsi, kabupaten, maupun pusat tidak perlu lagi memberikan subsidi dana pembangunan untuk desa,” pungkas Dedi.
Zulkifli mengaku sudah kadung jatuh cinta kepada Dedi Mulyadi karena telah berhasil membangun Purwakarta. Rasa cinta ini, menurut dia, membuat dirinya tidak ingin berkomunikasi dengan pihak lain soal Pilgub Jabar.
"Program pembangunan desa milik Kang Dedi ini sangat Pancasilais, memenuhi hak rakyat, itu luar biasa dan sangat bagus. Kita sudah satu visi dan saya sudah jatuh cinta kepada Kang Dedi. Makanya, saya gak ada komunikasi dengan yang lain," tegasnya.
Zulkifli mengatakan bahwa Dedi Mulyadi bersama kader internal PAN sudah disiapkan dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Komunikasi yang berlangsung antara Dedi dengan PAN memang terbilang intens. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan Zulkifli Hasan yang sudah tiga kali ke Purwakarta.
"Kang Dedi merupakan kandidat yang akan kami usung untuk menjadi Gubernur. Di internal kami ada Desy Ratnasari ada Bima Arya. Saya ini sudah tiga kali ke Purwakarta, abis lebaran rencana mau ke sini lagi. Jadi ini tandanya apa?," ungkap Zulkifli.
Terkait dukungan yang dilontarkan oleh Ketua Umum DPP PAN, Dedi Mulyadi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat tersebut menjawab diplomatis.
Dia berujar bahwa langkah politiknya selama ini hanya ia jalani seperti air mengalir. Ia mengaku masih menunggu waktu terkait langkah politik dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
"Kita ikuti saja seperti air mengalir. Kita ikuti saja, tunggu saja waktunya ya," singkat Dedi. (jpnn)