Tiga Kecamatan di Koltim Diterjang Banjir–Tony Langsung Pantau Lokasi

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Tirawuta--Hujan beberapa hari ini, membuat tiga kecamatan di Kolaka Timur yakni Dangia, Lambandia dan Polipolia dikepung banjir pada Selasa (6/6). Banjir kali ini, selain merusak sarana infrastruktur seperti jalan dan jembatan, air juga merendam beberapa rumah waga. Selain itu, beberapa hektar sawah yang siap panen juga terendam. Begitu juga dengan perkebunan warga yang di tanami, coklat, merica, kelapa sawil maupun jenis tanaman lainnya telah terendah air. Di Kecamatan Dangia misalnya. Pasar gunung Jaya dan perumahan warga sekitar pasar, air tergenang setinggi lutut dan masuk sampai dalam rumah. "Alhamdulilah, kerugian warga tidak terlalu parah. Begitu juga dengan para pedagang. Karena julan mereka belum di bawah dan yang ada bisa secepatnya diselamatkan," ungkap Rudi Salah satu PNS di Kecamatan Dangia kepada wartawan koran ini. Selain itu katanya, untuk lokasi banjir yang ada di Kecamatan Dangia terdapat di Desa Talinduka, Desa Tetembuta, Dangia dan Lembah Subur serta Desa Anambada yang terdapat dua dusun. "Untuk di Desa Talinduka dan Gunung Jaya, ada sawah yang terendam. Selain itu, ada juga kebun cokelat, merica serta jalan hingga ratusan meter terendam banjir. Untuk Desa anambada, terdapat dua dusun. Itupun hanya kebun. Tidak ada rumah yang terendam. Sebab, hampir semua warga memiliki rumah panggung," ungkapnya bersarkan laporan yang masuk pada pihak Kecamatan. Ia juga mengatakan, pasca ada banjir, Camat Dangia langsung turun lapangan. Bahkan katanya, bersama rombongan dari Kabupaten yang dipimpin langsung oleh Bupati Kolaka Timur Tony Herbiansyah yang turun langsung memantau atau melihat kondisi terkini. "Hujannya mulai pasca buka puasa hingga jam 9 malam. Namun hujan tersebut sangat deras. Sekitar tiga jam berlangsung. Ini adalah banjir kiriman dari kali Andowengga. Dan banjir kali ini merupakan yang terparah sejak pasca kejadian empat tahun lalu baru lagi ada banjir," katanya. Sementara itu, untuk di Kecamatan Poli-polia, air merobohkan jembatan darurat yang ada di Desa Polenga Jaya yang menghubungkan beberapa desa di wilayah tersebut. Akibatnya, aktifitas masyarakat lumpuh total. Karena jalan alternatif lain yang bisa digunakan, juga terendam banjir. "Yang jelas, akibat putusnya jembatan darurat itu, aktifitas masyarakat lumpuh. Karena jalan alternatif lainnya, juga terkena banjir, sehingga tadi intruksinya pak bupati saat meninjau langsung lokasi, setelah air turun, maka secepatkan akan kembali dibuat jembatan darurat, sehingga aktifitas masyarakat kembali berjalan dengan normal," katanya saat di temui di ruang kerjanya pasca melakukan peninjauan langsung bersama rombongan bupati. Selain jembatan darurat itu katanya, pada desa tersebut juga merendam bebera hektar perkebunan masyarakat dan ruas jalan hingga ratusan meter. "Kalau di Desa lainnya di wilayah saya, bencana juga terjadi di Desa Wia-wia, yakni ada deker yang rusak. Namun hal itu tidak membuat aktifitas masyarakat terhambat. Sebab, ada jalan alternatif lainnya meskipun itu agal jauh memutar," katanya. Sementara untuk di Kecamatan Lambandia, terparah berada di Desa Lowa. Sebab, diperkirakan telah merendam sawah masyarakat bisa mencapai ratusan hektar yang sudah siap panen, sehingga mengalami kerugian bisa mencapai ratusan juta rupiah. Lain halnya untuk Desa Lere jaya, Atolano, Bou dan Lalolera, mereka juga terkena banjir tapi tak separah di Desa Lowa. Akibat banjir tersebut, Bupati Kolaka Timur Tony Herbiansyah langsung mengunjungi lokasi yang terkena banjir. Yang pertama adalah, Tony mengunjungi Desa Polenga Jaya Kecamatan Polipolia, dimana jembatan darurat di desa tersebut yang menghubungkan dengan Desa Gunung Jaya Kecamatan Dangia tak bisa dilalui akibat terendam air ditambah derasnya arus air. Lalu bupati yang didampingi pimpinan SKPD ke Desa Talinduka Kecamatan Dangia yang sebagian besar wilayah desa tersebut terendam banjir. Kemudian ke Desa Tetembuta dan Dangia. Di kesempatan itu, bupati mengingatkan seluruh masyarakat yang terkena dampak banjir untuk waspada akan banjir susulan mengingat intensitas hujan masih terjadi dan tinggi. Lalu, menginstruksikan instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk siap siaga 24 jam mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan terjadi. Dampak banjir ini juga merendam sawah milik warga Dangia yang mengharuskan memanen padi mereka lebih awal. (ing/b)
  • Bagikan

Exit mobile version