Belum Satupun Investor Melirik Proyek Tol Dalam Kota

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Makassar--Pemerintah Kota Makassar sejauh ini belum memperlihatkan tanda-tanda memulai pembangunan tol dalam kota. Padahal jauh sebelumnya, pembangunan tol dalam kota yang dinilai dapat mengurai kemacetan di Kota Makassar ditarget mulai dibangun pertengahan tahun ini. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar, Hadijah Iriani Ridwan mengatakan, lambannya pembangunan tol dalam kota terkendala pada izin dari pemerintah pusat, serta pada proses pembiayaan pembangunan. Hanya saja, pembiayaan pembangunan tol dalam kota diharapkan tidak menggunakan anggaran negara, melainkan mencari pembiayaan di luar dari anggaran negara atau investor. “Belum ada investor didapat sampai sekarang. Nah sedangkan pak Wali tidak mau menggunakan APBD dalam pembangunan tol dalam kota. Inilah dalam waktu dekat datang perwakilan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ke Makassar,” kata Iriani. Kata Iriani, kedatangan perwakilan Kemenkue untuk menerangkan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Sehingga Pemerintah Kota Makassar dapat mengetahui proses cara untuk melaksanakan pembangunan tol dalam kota dengan KPBU. “Jadi pertemuan yang akan dilakukan di kantor Balai Kota, ruangan Sipakalebbi, kami diberikan informasi bagaimana melaksanakan atau menjalankan pembangunan dengan KPBU,” sebutnya. Dia menambahkan, proses pembangunan jalan layang atau tol dalam kota tidak dengan melakukan pembebasan lahan. Sebab ketika pembangunan dilakukan dengan bebaskan lahan, maka tentu pemerintah kota harus menyediakan anggaran yang lebih besar. “Pak Wali kota memang ingin zero APBD, APBN dan menteri keuangan meresponnya. Pembangunan nantinya tidak ada pembebasan lahan dan itu rawan banyak juga mafia tanah,” akunya. Sementara itu, Wali Kota Makassar, Moh ramdhan Pomanto belum lama ini menyimpulkan, terhambatnya pembangunan proyek tol dalam kota disebabkan pengurusan surat surat atau izin pembangunan proyek jembatan tol dalam kota yang lebih rumit pengurusan izin ketimbang pelaksanaan pembangunannya. “Ini hanya aturan teknis dan bukan undang undang, jadi bisa saja ada kebijakan yang dikeluarkan menteri dan tidak mesti kaku,” tambahnya. Diketahui, rencana pembangunan jalan tol dalam kota itu akan direalisasikan oleh PT Nusantara Infrastructure dan Japan International Cooperation Agency (JICA). Proses pembangunan jalan tol dalam kota ini rencananya akan dibagi ke dalam beberapa tahapan. Untuk tahap awal, pembangunan akan dimulai dari Jalan AP. Pettarani menuju kawasan Metro Tanjung Bunga dengan total panjang sekitar 20 km. Setelah itu, pembangunan jalan tol rencananya akan diintegrasikan dengan jalan lingkar tengah (Middle Ring Road). Biaya investasi pembangunan jalan tol tahap pertama dibutuhkan hampir Rp4 triliun. Kebutuhan biaya investasi sepenuhnya akan ditanggung oleh pihak swasta. Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyatakan dukungannya terkait rencana pembangunan jalan tol baru di Makassar. Dia menilai sudah seharusnya diadakan pembangunan jalan tol baru lantaran kondisi lalu lintas di Kota Makassar saat ini sudah semakin padat. “Volume kendaraan di jalanan sudah semakin meningkat. Kalau tidak ditingkatkan infrastruktur jalannya, maka beberapa tahun kedepan akan terjadi kemacetan parah,” kata Syahrul.(fajar)
  • Bagikan

Exit mobile version