Berusaha Rebut Pistol Polisi, Hariyanto Akhirnya Ditembak
KOLAKAPOS, Mojokerto--Polisi menembak mati seorang pelaku curas, Hariyanto yang sering beroperasi di Sidoarjo dan Mojokerto, Jatim.
Anggota Subdit Jatanras Polda Jawa Timur terpaksa mengambil langkah diskresi terakhir itu karena pelaku berusaha melawan aparat saat ditangkap.
Hariyanto tewas saat dibekuk polisi dini hari (15/6) lalu di kawasan Puspo, Kabupaten Pasuruan.
Kanit Premanisme Idik IV Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur Kompol Danny Yulianto menyatakan, dua peluru bersarang di tubuh pemimpin komplotan tersebut.
Satu di bagian betis kanan dan satu lagi bersarang di dada kiri.
"Dia sudah tertangkap waktu itu. Tapi, saat dikeler, dia berusaha merebut pistol polisi dan berniat melukai. Kami terpaksa ambil langkah terakhir," ungkapnya.
Beda nasib dengan Sobirin, kawan Hariyanto. Saat berlari ketika akan ditangkap, petugas cukup melumpuhkan dengan satu tembakan di betis kiri.
Sobirin langsung ambruk dan mengerang minta ampunan.
Hariyanto berperan sebagai pimpinan komplotan, sedangkan Sobirin adalah anak buahnya.
Kedua tersangka merupakan incaran aparat sejak Februari 2017. Sebab, rekam jejak mereka memang mengagumkan.
Yakni, di 16 TKP yang tersebar di Sidoarjo dan Mojokerto. Hasilnya, 10 motor dan 6 minibus jenis L300 berhasil mereka rampas.
Pengejaran dan penangkapan komplotan Hariyanto memang cukup lama menjadi atensi pihak kepolisian.
Direskrimum Polda Jatim Kombespol Agung Yudha Wibowo menambahkan, polisi mengincar komplotan asal Pasuruan itu sejak akhir Februari lalu.
"Saya memang perintahkan langsung untuk tangkap mereka, harus dapat," tegas Agung.
Ada satu kasus yang paling mencolok dan membuat polisi geram. Yakni, saat empat sekawan itu tepergok petugas akan beraksi di kawasan Kalipuro, Kabupaten Mojokerto, pada 25 Februari lalu.
Mereka melempari Aipda Mukiyi dengan bondet (bom ikan) yang saat itu melakukan pengejaran.
Tak tanggung-tanggung, lima bondet dilayangkan ke tubuh Mukiyi.
Paha kiri anggota Resmob Polres Mojokerto tersebut berlubang dan harus dirawat intensif. (mir/c21/diq/jpnn)