Hanura Rp 25 Juta, Disusul PDIP dan PKPI
KOLAKAPOS, Kupang--Para kandidat bakal calon (Balon) gubernur-wagub NTT harus membayar mahar saat mendaftar ke partai politik.
Untuk sementara Partai Hanura tertinggi yakni Rp 25 juta. Diikuti PDIP Rp 20 juta, lalu PKPI Rp 15 juta, dan PKB Rp 10 juta.
DPD Hanura NTT yang baru membuka pendaftaran menetapkan biaya pendaftaran Rp 25 juta. Ketua DPD Hanura NTT, Jimmi Sianto yang dimintai komentarnya membenarkan adanya uang pendaftaran dari para bakal calon.
Jimmi menjelaskan, sesuai keputusan DPD Hanura, setiap Balon yang mendaftar harus membayar uang pendaftaran sebesar Rp 25 juta. "Uang pendaftaran yang dibayarkan berlaku untuk semua balon," katanya.
Namun, dirinya membantah bahwa uang itu adalah mahar politik. Menurutnya, uang sebesar itu hanya bagian dari administrasi pendaftaran yang ditetapkan oleh partai.
"Itu bukan mahar, tapi uang pendaftaran saja," kata Ketua Komisi V DPRD NTT itu.
Pantauan Timor Express (Jawa Pos Group), saat Ibrahim A. Medah mendaftar Kamis, tampak terlihat tim Golkar membawa uang sebanyak Rp 25 juta sebagai uang pendaftaran.
Sebelumnya, saat pendaftaran di PDIP yang pertama membuka pendaftaran para Balon dikenakan biaya Rp 20 juta.
Berikutnya di PKB yang mengenakan biaya pendaftaran Rp 10 juta dan PKPI sebesar Rp 15 juta. Namun, jumlah figur yang mendaftar tidak berkurang.
Jumlahnya hampir sama untuk setiap partai politik. Orang yang mendaftar juga sebagian besar sama.
Sementara itu, dinamika politik jelang Pilgub NTT 2018 masih terus bergulir. Para bakal calon (Balon) gubernur dan wakil gubernur terus bergerilya untuk mendapatkan dukungan koalisi partai sebagai pintu masuk.
Terbaru, Ketua DPD I Golkar NTT, Ibrahim Agustinus Medah mendaftar di DPD Hanura NTT sebagai Balon Gubernur NTT.
Medah datang ke DPD Hanura NTT didampingi Korbid Pemenangan Pemilu, Anwar Pua Geno yang juga Ketua DPRD NTT, Ketua Harian Golkar NTT Muhammad Ansor serta sejumlah pengurus lainnya.
Sementara itu, Ketua DPD Hanura NTT, Jimmi Sianto menerima kedatangan Iban Medah dan jajarannya untuk mendaftar di Hanura.
Ketua Harian Golkar NTT, Muhammad Ansor dalam kata pengantarnya mengemukakan, pendaftaran di Hanura merupakan sebuah keistimewaan bagi Golkar sebab Hanura telah membentuk poros baru bersama PKB dan PKPI.
"Walau punya poros baru tapi tetap beri kesempatan kepada kami untuk mendaftar," ujarnya disambut aplaus hadirin.
Dikemukakan, Hanura merupakan anak kandung Golkar. Karena itu, tidak ada perbedaan antara kedua partai.
Pihaknya, akan mengikuti mekanisme yang ada. "Semoga ada komunikasi yang lebih cair dengan Ketua Umum, Oesman Sapta Oedang," harap Ansor.
Sementara itu, Iban Medah dalam sambutannya mengemukakan, setelah mendengar ada pendaftaran di Hanura, pihaknya langsung merespons.
Kedekatan emosional dan historis antara Golkar dan Hanura, kata Medah, diharapkan menjembatani Golkar dan Hanura bersatu dalam Pilgub NTT.
"Kami tidak minta prioritas, tapi karena kedekatan itu bisa tumbuhkan semangat untuk bersama dalam Pilgub," sambungnya. (jpnn)