Penipuan, Modus Aksi Galang Dana Untuk Panti Asuhan

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Bogor--Berbagai macam modus penipuan dilakukan demi mendapatkan uang. Untuk itu, masyarakat Bogor harus lebih berhati-hari meski hanya sekadar memberi sumbangan. Pasalnya, penipuan berkedok galangan dana peduli yatim piatu marak terjadi. Seperti yang diungkap Satpol PP Kota Bogor Seorang pemuda bernama Andri Hidayat (21) diamankan Satpol PP Kota Bogor lantaran kerap kali menggalang dana sumbangan fiktif di sekitaran lampu merah Baranangsiang Terlebih saat itu Andri sedang dalam kondisi mabuk. Pria yang dalam aksinya selalu tampil serba silver itu lantas digiring ke Pos Satpol PP Balaikota. Kasi Pemberdayaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP Kota Bogor, Khairil Faisal Isma menjelaskan, ini kali kedua pihaknya menindak pelaku penipuan berkedok sumbangan peduli anak yatim. Sama seperti sebelumnya, dia memastikan dengan menelepon nomor yayasan yang dipampang dalam kotak sumbangan tersebut, tapi ternyata tidak aktif. “Untuk yayasannya sendiri masih belum jelas, kami hubungi juga tidak ada yang menjawab. Perlu diketahui masyarakat, untuk para pencari bantuan sosial yang menggunakan baju koko saja belum tentu benar, apalagi yang seperti ini,” jelasnya kepada Radar Bogor. Selain itu, Khairil juga memastikan bahwa alamat yayasan yatim piatu yang disertakan dalam kotak sumbangan tersebut adalah fiktif. Karena, menurutnya, tujuannya utamanya sudah jelas, yakni untuk dinikmati sendiri. “Karena dia meminta bukan untuk yayasan tetapi untuk dirinya tapi dengan cara seperti ini. Dan terkadang mereka meminta dengan cara memaksa sehingga memang harus dibina,” tegasnya. Saat ditangkap, Andri tengah terpengaruh minuman keras (miras) jenis ciu. Terbukti, didapati sebuah botol miras di dalam sakunya. Tak hanya itu, ditemukan pula dua butir obat keras yang disembunyikannya di dalam sepatu dan kota sumbangan. “Kami mengetahui dia mabuk dari gelagatnya, bicaranya juga sudah ngelantur dan ketika ditanya,” kata Khairil. Setelah diperiksa Andri langsung digelandang ke Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor guna menerima pembinaan. Sementara itu, Andri bersikukuh bahwa dirinya menggalang dana untuk membantu sebuah yayasan yatim piatu. Menurutnya, uang hasil meminta-mintanya itu langsung dia salurkan kepada yayasan teresbut. Tapi, ketika ditanya alamat tepatnya lokasi yatim piatu itu Andri tidak bisa memberitahukannya. “Benar ini memang untuk anak yatim bukan buat saya,” ucapnya. Setelah dipaksa mengaku, akhirnya Andri berkata jujur bahwa sebagian uang yang didapatnya digunakan untuk keperluannya. “Kadang uangnya juga dibagi dua buat saya dan ke yayasan,” akunya. (jpnn)
  • Bagikan