Calon PDIP untuk Pilgub Jatim Tergantung Keputusan Bu Mega
KOLAKAPOS, Lamongan--PDI Perjuangan hingga saat ini belum memiliki jago untuk Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018. Meski DPD PDIP Jatim sudah mengusulkan nama Syaifullah Yusuf, namun partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu belum membuat keputusan resmi tentang bakal calon yang akan didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristianto menyatakan, calon yang akan diusung partainya pada Pilgub Jatim akan diputuskan oleh Megawati selaku ketua umum. Hanya saja, sejauh ini Megawati belum membuat keputusan tentang bakal calon gubernur Jatim.
“Tugas partai hanya memetakan politik, sebagai dasar pertimbangan serta usulan ke Ibu Megawati. Ini yang dikatakan Demokrasi ala PDI Perjuangan,” ujar Hasto saat menghadiri konsolidasi PDIP Jatim di Lamongan, Sabtu (15/7).
Hasto menambahkan, PDIP akan mengumpulkan duet yang nantinya akan diusung. Partai berlambang kepala banteng itu harus memastikan pasangan calon yang akan diusung harus bisa bersinergi dan bekerja sama.
“Karena keduanya merupakan satu paduan dalam kepemimpinan. Kami tidak bicara calon gubernur saja, akan tetapi kami juga membahas calon wakil gubenur,” tuturnya.
Selain itu Hasto mengatakan, PDIP harus berkoalisi untuk mengusung pasangan calon pada Pilgub Jatim 2018. Sebab, jumlah kursi PDIP di DPRD Jatim hanya 19.
Sedangkan partai atau gabungan partai yang hendak mengusung pasangan calon gubernur di Jatim harus memiliki sekurang-kurangnya memiliki 20 kursi di legislatif setempat. Untuk itu, PDIP terus membuka komunikasi dengan partai lain.
Partai yang sudah intens berkomunikasi dengan PDIP untuk Pilgub Jatim 2018 adalah PKB dan Hanura. "Kusnadi selaku ketua DPD PDIP melakukan komunikasi yang intens ke parpol lain seperti PKB dan Hanura,” beber Hasto.
Selain itu, PDIP juga mengintensifkan komunikasi dengan Nahdatul Ulama (NU). Sebab, organisasi kemasyarakatan (ormas) terbesar di Indonesia itu punya massa yang mengakar di Jatim.
“Masukan dari Keluarga besar Nahdliyin ditempatkan pada posisi yang cukup penting, dalam proses pencermatan atas nama-nama calon kepala daerah yang akan maju dari PDIP,” pungkas politikus asal Yogyakarta itu.(jpnn)