Jalan Latoma Butuh Perhatin Pemprov
KOLAKAPOS, Unaaha --. Kecamatan Latoma, merupakan salah satu kecamatan yang berada dalam wilayah administrasi kabupaten Konawe. Kecamatan ini berbatasan dengan kecamatan Uluiwoi Kabupaten Kolaka timur, Masyarakat disanapun sebagian besar bekerja sebagai petani jangka panjang dan jangka pendek, untuk menuju ke wilayah ini pun terbilang mudah karena berada di jalur poros provinsi.
Kemudahan menuju ke kecamatan ini dalam arti jalur yang di lalui merupakan jalur provinsi, namun untuk sampai di Kecamatan Latoma, butuh tenaga extra kuat, pasalnya kondisi jalan sejak tiga bulan terakhir sangat memprihatinkan. Kondisi jalan di sana diperparah karena banyaknya kubangan lumpur yang tingginya mencapai 30 centimeter dengan jarak kerusakan mencapai 20 kilometer dimulai dari kecamatan Asinua hingga ke kecamatan Latoma.
Untuk kendaraan roda empat, jika melintas di wilayah ini perlu membawa perlengkapan seperti cangkul, skop dan tali hal ini untuk memperbaiki jalan yang akan di lintasi agar ban kendaraan tidak tersangkut di lumpur, sebab ada kubangan lumpur yang panjangnya mencapai 500 meter, dan disinilah biasanya kendaraan sering terjebak hingga harus bermalam ketika tersangkut lumpur.
Terlepas dari kondisi jalan, Aspirasi masyarakat Kecamatan Latomapun untuk mendapat keadilan dengan diperbaikinya jalan di wilayahnya sudah pernah dilakukan, didepan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, saat itu mereka meminta kepada anggota dewan provinsi khususnya anggota dewan yang berasal dari dapil VI konawe-konut agar memprihatinkan jalan disana, karena janji politik mereka salah satunya perbaikan infrastruktur jalan.
"Sudah pernah kita aksi di DPR Provinsi. Tapi sampai sekarang berlum ada tanda-tanda perubahan, padahal mereka (anggota dewan Red) tahu kondisi jalan di sini" ungkap Muis.
Mantan kepala desa ini, menyayangkan status jalan provinsi yang berada di depan rumahnya, hal ini tidak sesuai dengan bagusnya status jalan provinsi seperti di daerah lain yang sudah hitam sampai ke ibukota. Untuk itu lanjut Muin, jika jalan ini tidak di perbaikai dalam waktu dekat ini maka akan berimbas pada warga yang bekerja sebagai petani jangka pendek.
" ini sudah dekat musim panen jangka pendek, kalo ini jalan tidak di perbaiki, sudah pasti rugi warga di sini karena tidak ada mobil yang mau datang di sini (latoma red) beli sayur," cetusnya.
Muis mengharapkan kepada pemerintah daerah dan provinsi, agar wilayahnya diperhatikan dalam perbaikan jalan, karena kondisi ini sudah di alami mayarakat latoma sudah berpuluh-puluh tahun, hingga saat ini belum juga ada perubahan yang di berikan pemerintah, hanya status jalan yang menurut dia tidak ada artinya jika tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
" bukan status jalan provinsi yang warga inginkan, tapi perbaikan jalan, percuma statusnya di naikan kalo masih mendorong ji mobil kalau mau ke sini," tutur Muis.(m4/b/hen)