Pendaftar di Gerindra Tarakan Sudah Tes Wawancara

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Tarakan--Tahapan penjaringan bakal calon wali kota Tarakan yang dilakukan Partai Gerindra masuk tahapan wawancara, Senin (17/7) dan Selasa (18/7) lalu. Lima figur yang mendaftar di partai besutan Prabowo Subianto itu dipanggil untuk mengikuti tahapan. Sofian Raga dan Umi Suhartini terlebih dahulu memenuhi panggilan tim penjaringan Gerindra pada Senin (17/7). Sementara Selasa giliran Safri IS, Khairul dan Badrun. Dalam sesi wawancara itu, bakal calon dicecar pertanyaan seputar visi dan misi oleh pengurus Gerindra Tarakan. Di samping itu, figur juga dites kejiwaan oleh psikolog. “Terkait pertanyaan ada dua sesi. Dari psikolog dan dari partai politik. Untuk pertanyaan politik pada dasarnya program yang diusung oleh calon harus senapas dengan Partai Gerindra. Kami juga mengusulkan program, apakah program-program ini bisa diaplikasikan ketika wali kota terpilih itu duduk,” ujar Ketua DPC Partai Gerindra Tarakan Rudi Hartono. “Kami harus tahu jiwa kepemimpinannya. Apakah pemimpin itu punya jiwa nasionalisme, jangan hanya kepentingan yang ditonjolkan. Makanya psikolog ini penting bagi kami untuk mengukur parameter jiwa seseorang,” sambung pria yang juga anggota DPRD Tarakan ini. Menurutnya, Gerindra menginginkan calon pemimpin yang bisa mendengar keluhan masyarakat. Selain itu, program yang ditawarkan juga harus sejalan dengan visi misi Partai Gerindra. Di antaranya mendukung ekonomi kerakyatan dalam rangka menyejahterakan masyarakat. Dia juga membeberkan bahwa hasil tes wawancara menjadi salah satu parameter untuk memilih figur yang akan diusung. Tentunya disesuaikan dengan hasil survei tingkat elektabilitas dan popularitas bakal calon. Survei sendiri sementara berjalan. Jika sudah tuntas, pihaknya tinggal melakukan rapat verifikasi untuk merekomendasikan bakal calon yang akan dibawa ke DPW maupun DPP Partai Gerindra. Figur bakal calon wali kota potensial, Badrun, mengaku tidak menemui kendala saat proses wawancara. Ia sendiri menjalani psikotes seputar sikap dan tindakannya jika menjadi seorang pemimpin. “Kalau psikotes itu kan tidak ada yang sulit. Cuma kan kecendrungan di situ apakah pemimpin ini bisa bertangung jawab? Hal-hal yang menyangkut dengan kejiwaan, hal-hal yang menyangkut dengan tanggung jawab, bagaimana proses mengambil keputusan, bagaimana merespons,” bebernya. Badrun pun optimistis bisa diusung Gerindra. Selain memiliki visi dan misi yang sejalan, ia juga punya elektabilitas yang cukup baik. Badrun mengaku sangat mengenal masyarakat Tarakan karena pengalamannya yang lama bergelut di birokrasi kota ini. Momen itu akan dimanfaatkannya untuk meningkatkan elektabilitasnya. Figur potensial lainnya, Khairul, juga mengaku tidak menemukan kendala dalam sesi wawancara tersebut. “Saya kira standarlah. Kalau untuk tes psikologi itu kan lebih melihat karakter, terus juga pandangan ke depan, visi misi dan sebagainya,” tuturnya. Mantan sekretaris Kota Tarakan ini juga masih yakin bisa diusung Gerindra karena usaha yang sudah dilakukannya sejak awal hingga sekarang. Terlepas hal itu, Khairul kembali menegaskan bahwa isu dirinya sudah didukung sejumlah partai politik baru sebatas opini. Ia secara resmi belum mendapatkan keputusan secara tertulis. “Kepastian itu kalau sudah ada suratnya,” tegasnya. Sementara itu, PDIP Tarakan memastikan bahwa persoalan internal yang sempat terungkap ke publik beberapa bulan lalu, sudah tuntas dengan terbitnya surat keputusan (SK) dari DPP. Surat yang berisikan tiga poin penting, salah satunya menunjuk Aburamsyah sebagai ketua telah disetujui semua pihak yang bertikai, termasuk pimpinan anak cabang (PAC). “Semua sudah sepakat bahwa Pak Haji Abu (Aburamsyah) sebagai ketua. Kalau ada komentar miring di luar, itu kemungkinan adalah di luar jalur koordinasi kami. Mereka belum tahu bahwa ada rekonsiliasi,” ujar mantan Sekretaris DPC PDIP Tarakan Iwan Setiwan. PDIP Tarakan pun siap menatap Pilkada 2018. Aburamsyah mengaku persiapan pilkada dimulai setelah rampungnya struktur organisasi. Ia menargetkan penjaringan sudah dimulai Agustus. “Setelah ada struktur tetap, SK keluar, baru kami membuka untuk penjaringan balon. Paling lama bulan Agustus awal sudah buka,” sebutnya. Mengenai calon yang akan diusung, Aburamsyah belum bisa memastikan, meski diakuinya secara individu kader sudah memiliki figur yang mereka dukung. Menurutnya, semua kembali kepada keputusan DPP. Apa yang nantinya diputuskan pengurus pusat, itulah yang akan didukung oleh kader dan simpatisan di daerah. (jpnn)
  • Bagikan

Exit mobile version