Semua Dianggap Rawan
KOLAKAPOS, Palopo--Kapolda Sulsel Irjen Pol Muktiono mengawali kunjungan kerjanya di Luwu dan Palopo. Di dua daerah ini, kapolda lebih banyak menyinggung soal komitmen kepolisian mengamankan pilkada. Personil apapun akan dikerahkan. Kapolda berjanji akan mengawal pilkada Luwu dan Palopo.
Kapolda dan rombongan tiba di Bandara Bua dengan menumpangi pesawat Wings Air, tepat pukul 11:00 Wita. Ia disambut Kapolres Luwu AKBP Insan Yanuari, Wabup Amru Saher, dan unsur muspida lainnya. Dari bandara Bua, rombongan dengan pengawalan ketat menuju Kabupaten Luwu. Mereka tiba di Mapolres Luwu pukul 11:30 Wita. (berita terkait baca halaman 13).
Untuk diketahui, Luwu dan Palopo akan mengikuti pilkada serentak bersamaan dengan daerah lainnya di Sulsel, termasuk pemilihan gubernur Sulsel. Akan berlangsung pada Juni 2018.
Kunjungan kerja kapolda ini sekaligus melihat dari dekat pelayanan di lingkungan Polres se Luwu Raya. Saat di Polres Luwu, kapolda Sulsel cukup puas dan mengapresiasi jajaran polres Luwu. Di matanya, semua prosedur pelayanan berjalan maksimal. Sudah itu, ia mengumpulkan semua anak buahnya di Polres Luwu.
Mereka diberi pengarahan dan meminta kepada polisi suapa tetap fokus menjaga kamtibmas. Apalagi, saat ini Kabupaten Luwu akan menghadapi pesta demokrasi.
Usai melaksanakan salat dhuhur di mushallah Mapolres Luwu, wartawan Palopo Pos sempat bincang santai dengan kapolda. Kapolda sangat santai menjawab setiap pertanyaan.
Apalagi kalau bukan soal pilkada serentak Juni 2018. Di pilkada serentak ini, Luwu dan Palopo akan ikut pilkada. Kata kapolda, protap pengamanan pilkada Palopo dan Luwu, akan diawali dengan pemetaan titik kerawanan. Sehingga, lanjutnya, pihaknya bisa mempersiapkan kebutuhan pilkada bisa berjalan baik.
“Pemilihan gubernur sampai pemilihan bupati dan wali kota, polisi bersama TNI punya tanggungjawab untuk melakukan pengamanan. Kekuatan personil apapun yang dibutuhkan, baik itu berupa personil, kendaraan atau alat komunikasi, saya akan turunkan,” tandas kapolda.
Lanjut dia, hal ini adalah kewajiban polisi di Polda. ”Termasuk kami kalau memang masih butuh pengamanan akan diminta lagi ke Mabes,” ujarnya.
Ia juga membeberkan bahwa untuk Kabupaten Luwu dan Kota Palopo, seluruh kecamatan dianggap rawan. “Semuanya rawan. Makanya, kita akan kawal dengan baik. Biar nantinya status rawan bisa kita ubah menjadi tidak rawan,” tandasnya.
Dirinya berpesan kepada semua pihak, termasuk Forkompimda Kabupaten Luwu dan Palopo untuk senantiasa menjaga suasana kondusif di daerahnya. Ia juga berharap agar masyarakat bisa mencegah terjadinya konflik karena persoalan pilkada.
“Mari bersama-sama menjaga kondusifitas, karena pilkada itu adalah demokrasi untuk memilih pemimpin yang terbaik bukan untuk mencari konflik. Jadi tidak boleh ada yang berlawanan,” tandasnya.
Komitmen siap mengawal dan mengamankan pilkada Luwu dan Kota Palopo kembali dipertegas kapolda Sulsel saat di Palopo. “Kalau ada pihak atau oknum yang sengaja menodai pesta demokrasi lima tahunan tersebut, polisi tidak segan-segan tindak tegas,” tandas kapolda, saat ditemui di Mapolres Palopo, sore kemarin.
Ia menegaskan, pilwalkot Palopo harus berjalan dalam koridor aturan yang berlaku. Jika tidak puas dengan proses pengambilan keputusan dan putusan lembaga penyelenggara pilwalkot, ada mekanisme yang disediakan oleh undang-undang.
Karena itu, lanjutnya, jika ada oknum-oknum pendukung pasangan calon (paslon) yang berbuat rusuh, polisi tidak segan-segan untuk mengamankan perusuh tersebut.
”Tidak ada tempat bagi pengacau pilwalkot. Bagi mereka yang hendak buat gaduh dalam proses pilkada, maka mereka harus siap menanggung risiko, makanya jangan coba-coba,” tegasnya.
Dalam mengantisipasi gejolak pilwalkot, lanjut dia, Polda telah mempersiapkan sedikitnya ribuan personel untuk menjaga ketertiban dan keamanan.
Selain sejumlah personel dari Polda, ada dukungan dari Mako Brimob, dan berbagai unsur lainnya yang dilibatkan untuk pengamanan. “Ditambah dari Brimob, Sabhara Polda Sulselbar dan unsur lainnya,” ungkapnya.
Ia juga mengakui jika Palopo ini merupakan salah satu daerah yang tergolong zona merah. Pasalnya, Palopo pada 2013 mengalami kerusuhan dalam pelaksanaan pilkada.
“Kita upayakan semaksimal mungkin jika kejadian tersebut tidak akan terjadi lagi, dan bila pada akhirnya ada yang mencoba memprovokasi, ya itu tadi, maka kita tidak segan-segan menindak tegas,” katanya.
Jenderal bintang dua ini juga menjelaskan demokrasi di republik ini harus dijunjung tinggi sehingga tercipta suasana aman dan terkendalai tanpa ada perpecahan.
“Demokrasi ini adalah kebaikan dan tujuannya yang baik dengan mencari pemimpin yang terbaik, bukan membuat masyarakat terkotak-kotak, meski pada umumnya masyarakat beda dalam menentukan pilihan,” paparnya.
Bahkan, Kapolda Sulselbar ini sudah menginstruksikan terhadap para jajaran kapolres di wilayah hukumnya agar terus mengimbau agar masyarakat dapat menghindari aksi anarkis pendukung pasangan calon.
Apalagi, berdasarkan analisa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat bahwa potensi konflik semakin meningkat dan tindakan anarkis kepada para penyelenggara pilwalkot Palopo patut diwaspadai.
“Kita selalu berkoordinasi dengan para Kapolres termasuk di Palopo. Kegiatan pengamanan sesuai dengan petunjuk dan protap pengamanan objek vital harus ditingkatkan dalam menjelang pelaksanaan pilwalkot nantinya,” katanya.
Kunjungan Kapolda bersama rombongannya tiba di Mapolres Palopo sekitar pukul 17:00 Wita, disambut langsung Kapolres Palopo AKBP Taswin dan sejumlah jajarannya. Kedatangan orang nomor satu di tubuh Polda Sulselbar ini disambut tari Padduppa, termasuk Kapolda memantau markas komando Polres Palopo juga berfoto bersama para polisi cilik yang menyambut kedatangaanya. (fajar)