Jalan Rusak Parah, Pembangunan Lima Desa Terhambat

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Tirawuta--Sudah memasuki semester kedua, tahun anggaran 2017. Namun beberapa desa belum menunjukkan progres pembangunan yang cepat. Diantaranya empat desa di kecamatan Uluiwoi. Padahal dana desa telah dicairkan sejak lebih dari sebulan lalu. Satu hal yang menjadi halangan desa Tondo Watu, Tawanga, Lalombai dan desa Uete, jalan penghubung ke desa mereka yang rusak parah. Akibat kerusakan poros tersebut, agenda pembangunan tersendat. Padahal keempat desa tersebut telah menyusun program dan rancangannya untuk segera dilaksanakan. Kades Tondo Watu, Aras mengatakan, selain kondisi jalan yang rusak parah, cuaca yang tidak menentu, turut menjadi penghambat pembangunan. "Kami sudah memesan material bahan untuk pembangunan desa kami menggunakan DAD, tapi toko belum berani mengantar karena jalanan rusak parah. Nyaris tidak dapat dilewati kendaraan," jelasnya. Hal senada diakui Kades Tawanga Saitul. Sejak menerima alokasi dana desa sebulan lalu, ia telah berupaya melaksanakan program pembangunan desa. Namun material yang telah dipesan, belum juga diantar ke kampungnya. Ia menyebut, untuk desa Tawanga, dana desa dialokasikan untuk pembangunan jalan usaha tani sepanjang tiga kilo meter, peningkatan jalan lima kilo meter, drainase dan dua jembatan permanen. "Insya Allah katanya minggu depan kami sudah akan bekerja karena marerialnya akan diantarkan," bebernya. Kades Lalombai, Rustam membeberkan, anggaran desa akan digunakan diantaranya untuk jambanisasi 50 unit rumah, pemasangan pipa air bersih dan pembangunan TPQ. Sedangkan kades Amololu Sarip mengatakan, dana alokasi desa yang mereka terima, akan digunakan untuk peningkatan jalam sepanjang seratus meter. Selain itu dana desa dimanfaatkan untuk pembangunan drainase dan jambanisasi rumah warga. Lain lagi di desa Uete. Meski material belum ada, tahap pembangunan telah dilaksanakan. Kadea Uete, Budia mengatakan saat ini telah dilakukan penggalian drainase dan pembuatan jalan usaha tani. "Namun untuk sementara pekerjaan ini kami hentikan, sebab kami lagi menunggu material seperti semen, besi, pasir dan batu. Seandainya jalan tidak rusak, pekerjaan harusnya sudah selesai. Sesuai pantauan wartawan koran ini, hingga kemarin (30/7), jalan yang menghubungkan lima desa itu mulai dari kecamatan Tinondo hingga Uluiwoi sangat memprihatinkan. Jalan rusak parah dan terjadi longsor dibeberapa titik. (m2/b)
  • Bagikan

Exit mobile version