Diarak Keliling Makassar, Masyarakat Bersukacita Sambut Adipura
KOLAKAPOS, Makassar--Piala Adipura kembali bersarang di Makassar. Secara umum, ini kali ke lima bagi Makassar meraih supremasi tertinggi di bidang kebersihan dan lingkungan hidup.
Adipura pertama diraih Makassar pada 1997 di masa Wali Kota Malik B Masry. Kala itu Makassar meraih Adipura Kota Raya. Kedua, di tahun 2013, masa Wali Kota Ilham Arif Sirajuddin. Makassar meraih Adipura Kota Metropolitan.
Sempat absen setahun, Makassar lalu mencatatkan sejarah meraih Adipura ke tiga, ke empat, dan ke lima selama tiga tahun berturut - turut yang hanya ada di masa kepemimpinan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto.
Gempita suka cita menyambut Adipura tak hanya dirasakan wali kota semata. Eforia Adipura juga dirasakan Pasukan Orange (Satuan tugas Kebersihan) pengawal sejati Adipura.
Merekalah ujung tombak yang selama tiga tahun terakhir berjibaku di lapangan membersihkan jalan - jalan Makassar dari sampah buangan pejalan kaki, pun pengguna jalan lainnya.
Mengumpulkan sampah dari rumah - rumah warga, restoran, rumah sakit, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan fasilitas publik lainnya. Sejak pagi buta hingga malam hari pasukan orange yang jumlahnya tak kurang dari 4.500 orang memulai rutinitasnya.
Kerja keras itu tak sia - sia. Di tahun 2015, Makassar meraih Adipura Kota Metropolitan. Mengulang sukses tahun sebelumnya, di 2016 Makassar meraih Adipura Kirana, dan tahun 2017 kembali meraih Adipura Kota Metropolitan.
"Saya sangat bangga Makassar bisa dapat Adipura," kata Satgas Kebersihan Kecamatan Mariso, Muliati.
Perempuan baya berusia 24 tahun itu, sehari - hari bertugas di Jalan Cendrawasih hingga Jalan Nuri, Kelurahan Mattoanging, Kecamatan Mariso.
Bekerja sebagai Satgas Kebersihan telah dilakoninya selama dua tahun lebih. Ia memulai pekerjaannya sejak Pukul 06.00 Wita hingga Pukul 10.00 Wita. Ia berharap tahun depan, Adipura kembali diraih Makassar.
Suka cita menyambut Adipura turut dirasakan pelajar SD dan SMP se - kota Makassar. Ada yang menyambutnya di sepanjang rute yang dilalui iring - iringan mobil pembawa Adipura, ada juga yang menanti di Anjungan Adipura Pantai Losari.
"Anak - anak harus didekatkan dengan sejarah kota. Adipura adalah bagian dari sejarah Makassar. Kehadiran anak - anak kita di sini bagian dari proses pembelajaran. Bagi kami pendidik, belajar tidaklah dibatasi ruang dan waktu. Semua tempat adalah sekolah bagi anak - anak kita," jelas Saharia, guru SD Samiun.
Saharia siang itu mengajak 31 orang muridnya menyambut Adipura di Anjungan Pantai Losari. Sebelum bergegas ke Losari, ia menjelaskan sejarah Adipura kepada anak didiknya.
Hikmah (10) pelajar kelas 4 SD Samiun merasa senang bisa menyambut Adipura. Meski masih duduk di bangku sekolah dasar ia turut berbangga dengan prestasi kotanya.
Ia bahkan bertekad mendukung pemerintah kota kembali meraih Adipura dengan cara yang paling sederhana menurutnya. "Tidak buang sampah sembarang tempat. Biar Makassar ta tidak rantasa," kata Hikmah.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto dalam sambutan rasa syukurnya menyampaikan Adipura yang diraih Makassar selama tiga tahun berturut - turut adalah buah dari kerja keras seluruh entitas masyarakat.
"Adipura bukan semata - mata perjuangan wali kota tapi buah kerja keras kita semua," ungkap Danny di Anjungan Adipura Pantai Losari, Kamis, 3 Agustus 2017.
Wali Kota Danny menargetkan Makassar dapat meraih Adipura Kencana (Paripurna) di tahun 2018 setelah mendulang sukses meraih Piala Adipura selama tiga tahun berturut - turut. (fajar)