Perampokan Siang Bolong di Muna Rekayasa Korban?

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Raha -- Ada yang aneh dengan peristiwa perampokan di siang bolong di jalan MH Thamrin kota Raha yang menimpah Sukiyati Suharta (37) Rabu siang, (2/8). Dimana pada saat itu korban mengaku dirampok oleh empat orang pria, dengan menggunakan kendaran bermotor. Hingga akhirnya Ia kehilangan uang senilai Rp185juta. Namun anehnya, hingga saat ini, korban tidak melaporkan peristiwa yang Ia alami itu ke pihak kepolisian dengan alasan dirinya mengalami trauma mendalam atas musibah yang telah menipahnya itu. " Saya takut, bukan takut apa, tapi saya stres. Saya tidak mau melanjutkan yang penting saya sehat, itu saja pak," ucap Sukiyati Suharta saat ditemui wartawan dirumahnya. Terpisah, Kapolres Muna, AKBP Agung Ramos P Sinaga membenarkan jika sampai saat ini Polres belum menerima laporan dari korban (Sukiyati Suharta. Red) yang mengaku telah dirampok. Bahkan kata perwira polri berpangkat dua bunga melati dipundak ini, berdasarkan hasil keterangan dan bukti-bukti yang diperoleh polisi saat melakukan olah TKP, polisi tidak mendapatkan adanya bukti kejadian perampokan bersenjata api dilokasi tersebut. "Sampai saat ini korban belum melaporkan. Korban juga tidak bisa memberikan keterangan sebenarnya karena alasannya masih syock," ucap Ramos Lanjut Ramos, dari hasil pengembangan penyelidikan yang dilakukan pihaknya, polisi menemukan ada kejanggalan dengan peristiwa perampokan tersebut. "Kemudian dari hasil penyelidikan terdapat kejanggalan dari keterangan awal korban, terus di sekitar TKP tidak ada saksi yang melihat dan mobil juga tidak ada yang rusak," ungkapnya. Kejanggalan lain, ungkap Ramos, pengakuan berbelit-belut korban tentang kendaraan yang digunakan perampok dalam menjalankan aksi. Menurut kesaksian korban jelas Ramos, para perampok menggunakan kendaraan bermotor, salah satu kendaraan yang dikenali korban yakni motor tipe RS King dengan nomor polisi DT 3341 FE dan motor lainnya yakni, DT 1135 FE. Ternyata dari hasil pengembangan polisi saat itu ucap Ramos, bahwa motor tersebut merupakan kendaraan milik warga Kendari. "Kalau dari keterangannya, korban syock karena dipukuli dan ditodong, tapi korban mengatakan mengenali kedua jenis motor pelaku itu RX-King, kemudian berubah menyebutkan kalau satunya jenis Ninja. Namun hasil penyelidikan jenis Vega R," ungkapnya. Kendati demikian, Ramos menegaskan bahwa pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan terkait kebenaran laporan dan kebenaran terjadinya perampokan tersebut. "Sampai saat ini kita juga belum dapatkan keterangan yang sebenarnya dari korban bahwa uangnya yang Rp. 185 juta dinyatakan telah dirampok. Kita masih dalami penyelidikan uang itu darimana," Tandasnya. (m1/b/hen)
  • Bagikan

Exit mobile version