Merasa Menang di Jakarta, PAN Jadikan Jabar Target Selanjutnya
KOLAKAPOS, Jakarta--Partai Amanat Nasional (PAN) mengincar kemenangan di pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Jawa Barat 2018. Terlebih lagi, akan ada 16 pilkada termasuk pemilihan gubernur di Jabar tahun depan.
Namun, sampai saat ini PAN belum mendeklarasikan dukungan kepada siapa pun sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jabar.
Bahkan, di rapat kerja nasional (rakernas) Bandung, Jabar 21-23 Agustus 2017, PAN masih akan melihat situasi dan kondisi sebelum memutuskan sikap.
Ketua Panitia Pelaksana Rakernas PAN di Bandung Yandri Susanto mengatakan, saat ini DPW PAN Jabar memang tengah melakukan penjaringan calon.
Nama-nama figur yang sudah beredar antara lain, Deddy Mizwar, Ridwan Kamil, Deddy Mulyadi, AA Gym dan lainnya. Bahkan, untuk cawagub dari internal PAN sudah ada nama seperti Bima Arya, Dessy Ratnasari, Primus Yustisio dan lainnya.
Dia menegaskan, rakernas di Bandung itu punya nilai strategis karena PAN ingin menangkan pilgub Jabar. Sebab, Jabar dianggap strategi dari sisi apa pun. Misalnya dekat dengan ibu kota, penduduk paling banyak dan sebagainya.
"Setelah menang di DKI Jakarta, Banten, kini Jabar jadi target utama kami," tegas Yandri.
Menurut dia, bisa saja rakernas nanti memutuskan calon yang akan diusung. Selain itu, bisa pula nanti hanya akan mengeluarkan sejumlah nama untuk kemudian digodok oleh DPW PAN Jabar.
"Kalau kemungkinan bisa diputuskan langsung (di rakernas) maka itu jadi momentum kami kabarkan ke rakyat Jabar bahwa kami sudah punya nama," katanya.
Nah, Yandri menjelaskan, semuanya nanti tergantung laporan dari DPW PAN Jabar ke DPP PAN. Selain itu, juga tergantung bagaimana komunikasi DPP PAN dengan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung.
Menurut dia, PAN juga akan bertanya dulu ke sejumlah organisasi seperti NU, Muhammadiyah, Persis dan lainnya.
"PAN ingin tanya kabar siapa yang paling pas jadi pemimpin Jabar," tegas Yandri.
Nah, kata dia, kalau ramuan sudah pas, tentu akan diumumkan di Rakernas Bandung. "Kalau belum, kami akan rekomendasikan beberapa nama untuk digodok, kemudian menentukan salah satu nama," paparnya. (boy/jpnn)