Bom Meledak, Dua Personil Brimob Dilarikan ke Rumah Sakit

KOLAKAPOS, Kendari--Bripka Muhammad Idris dan Brigadir Heru harus dilarikan kerumah sakit akibat menjadi korban ledakan bom, pada saat latihan di Mako Brimob Polda Sultra Selasa (29/8)pukul 10.00 wita. Kedua personil Brimob itu harus dirawat terpisah, dimana Bripka Idris dirawat di rumah sakit Bhayangkara dan Brigadir Heru di rumah sakit Bahteramas.
Informasi yang dihimpun oleh Kolaka Pos tragedi bom jilid II itu, dimana sebelumnya terjadi pada Maret 2016 lalu di Universitas Halu Oleo (UHO) yang menewaskan empat orang.
Setelah bom tersebut meledak kedua korban terluka kemudian dilarikan kerumah sakit Bhayangkara dan Bahteramas karena kondisi korban yang sangat parah. Kolaka Pos yang melakukan pemantauan di rumah sakit Bhayangkara dimana Bripka Idris dirawat, melihat ada empat orang personil Brimob berseragam yang melakukan penjagaan di depan kamar korban.
Kolaka Pos beserta beberapa wartawan saat akan memasuki ruangan dimana korban dirawat, langsung dicegat oleh Brigadir Herlambang yang melakukan penjagaan di depan ruangan korban. Dan Brimob tersebut mengatakan wartawan dilarang masuk dalam ruangan tersebut. "Jangan masuk ya kami minta maaf, kami tidak bisa memberikan komentar apapun, karena kami tidak berwenang untuk itu," paparnya.
Rahman paman Brigadir Heru saat ditemui di rumah sakit Bhayangkara, mengatakan dirinya mendapatkan kabar keponakannya menjadi korban Bom dari ibu Heru. Namun Rahman salah paham dimana seharusnya dirinya mendatangi rumah sakit Bahteramas dimana Heru dirawat. "Saya salah datang ternyata di Bahteramas pale dirawat, saya mau masuk tadi itu Brimob dia bilang keponakanku di Bahteramas. Saya dapat info ini mama Heru, dia telpon saya katanya dia kenna bom," tuturnya.
Kolaka Pos juga menanyakan kepada salah satu perawat yang tidak mau menyebutkan namanya, membenarkan bahwa ada pasien yang terkena bom di Mako Brimob. Dan menurut perawat itu korban masuk pada pukul 9.00 wita. "Saya tidak terlalu perhatikan tapi ada memang pasien yang kena bom. Dan yang antar itu polisi semua," ujarnya.
Setelah itu Kolaka Pos melanjutkan pemantauan di rumah sakit Bahteramas, namun sayangnya korban Brigadir Heru kembali tidak bisa ditemui karena telah masuk ke ruangan VIP telah masuk diruangan VIP Mendidoha. Namun sebelum masuk keruangan tersebut korban terlebih dahulu menjalani operasi di ruangan UGD. "Korban sudah masuk kamar, tadi pagi jam 10.00 masuk, korban sebelumnya dibawah keruangan operasi dan selanjutnya dibawah kamar," tutur perawat yang sedang piket saat ditanya Kolaka Pos.
Kolaka Pos kemudian melakukan wawancara kepada salah satu warga yang berada tidak jauh dari Mako Brimob. Dan salah saorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan pada saat ledakan dirinya sedang berada didalam hutan untuk potong kayu. Dimana jarak antara hutan tersebut dari kediamannya berjarak tiga kilometer, namun bunyi ledakan tersebut sangat jelas. "Jam 10an itu dia bunyi saya dihutan masih dengar jelas itu suara ledakannya," paparnya.
Kapolda Sultra, Brigjen Pol Andap Budhi Revianto saat dikonfirmasi terkait ledakan bom di Mako Brimob melalui via massanger whatsaapnya tidak merespon hal tersebut. Bahkan Kapolda hanya membaca pesan konfirmasibtersebut yang dikirimkan oleh wartawan Kolaka Pos. (P2/hen)