Warga Kabawo Demo, Ancam Blokir Poros Trans Sulawesi Muna-Buteng
KOLAKAPOS, Raha--Puluhan warga kecamatan Kabawo dan Tongkuno Selatan (Tongsel) yang tergabung dalam barisan Solidaritas Masyarakat Seluruh Indonesia (Somasi) menggelar aksi demostrasi di gedung DPRD Muna. Dalam aksinya itu, mereka menuntut agar Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD Muna melakukan kordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra agar Pemrov Sultra dapat menganggarkan pengaspalan jalan di jalur Trans Sulawesi, Muna-Buton Tengah (Buteng). Tepatnya berada pada poros Kecamatan Kabawo-Tongsel. Tuntutan tersebut harus terealisasi di anggaran perubahan 2017. Sebab, jika tidak terealisasi, masa aksi mengancam akan melakukan pemblokiran di jalur Trans Sulawesi tersebut.
Jenderal Lapangan Somasi, Idrus mengungkapkan, perjuangan warga untuk menikmati jalan licin beraspal yang melintas dikampung halaman mereka, sudah disuarakan sejak 2012 hingga 2013 silam. Bahkan kata Idrus, di 2013, warga sempat melakukan pemblokiran jalan lataran tuntutan warga saat itu tidak dipenuhi oleh Pemrov.
Lanjut Idrus mengatakan, pemblokiran jalur tersebut terus mereka lakukan hingga 2015, hingga akhirnya Pemrov Sultra menjanjikan pengaspalan di jalur tersebut. Namun saat itu yang dilakukan hanyalah penetrasi. Alasannya, Pemrov saat itu kata Idrus, belum ada anggaran untuk pengaspalan. Jadi penetrasi dipilih sebagai solusi agar masyarakat yang bermukim di sepanjang jalan Trasn Sulawesi tidak menghirup polusi udara bercampur debu yang diterbangkan oleh kendaraan.
Selanjutnya pada 2016 silam, kata Idrus, poros Trans Sulawesi yang melintas dikampung mereka tersebut di aspal. Namun sayangnya, saat itu pengaspalannya hanya sepotong-sepotong. "Masih ada sekitar 20kilometer lagi jalan belum diaspal, dan kondisi saat ini, masyarakat disana terus menghirup udara bercampur debu,"ujarnya.
Jadi, menurut Idrus aksi yang mereka lakukan di gedung DPRD Muna Selasa, (29/8) itu, menuntut agar jalur yang belum tersentuh pengaspalan tersebut segera diaspal dan anggarannya masuk di perubahan 2017 ini. "Kalau tidak terealisasi, otomatis kami akan kembali melakukan pemblokiran jalan. Supaya pengaspalan jalan Kabawo-Tongsel terealisasi. Jika Dulu pemblokiran yang kami lakukan sebahagian kendaraan masih bisa melintas, kali ini kami akan tutup total," tegas Idrus
Sementara itu, anggota DPRD Muna Awaluddin saat menemui masa aksi mengatakan, DPRD Muna khususnya di Komisi III akan segera melakukan pertemuan untuk membahas aspirasi yang disuarakan oleh masa aksi tersebut ke Pemprov Sultra. "Aspirasi masyarakat menjadi tanggung jawab kami. Untuk menyampaikan aspirasi ini dari teman-teman. Maka kami akan melakukan rapat, membentuk langkah-langkah untuk berkordinasi dengan Pemrov," katanya
Hal senada juga diungkapkan Wakil Bupati Muna Abdul Malik Ditu. Pasangan LM Rusman Emba ini mengapresiasi perjuangan masyarakat yang tergabung dalam barisan Somasi tersebut. Sebab, Ia menilai, upaya masa aksi ini merupakan untuk membangun infrastruktur jalan di Muna agar menjadi lebih baik. "Usai lebaran Haji ini, sama-sama Dewan menghadap. Karena terus terang saya juga resah dengan itu barang (jalur lintas provinsi di Kabawo-Tongsel. Red) karena di daerah-daerah lain, sudah tidak ada lagi jalan bolong-bolong. Tinggal kabupaten kita yang terbelakang. Inilah aspirasi rakyat, ini merupakan pendorong," ujar Abdul Malik Ditu dihadapan peserta aksi. (m1/b/hen)