Ambil Untung, Investor Asing Jual Saham Big Cap

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Jakarta--Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 0,86 persen. Hal itu tak lepas dari keputusan investor asing yang melakukan aksi jual pada saham-saham kapitalisasi pasar besar. Aksi jual terjadi pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Astra International Tbk (ASII). Pada saham TLKM, asing mencatat jual bersih di pasar primer dan sekunder sebesar Rp 135,55 miliar dengan 69,8 juta unit saham yang dijual. Sementara itu, pada BBCA, jual bersih asing tercatat Rp 30,73 miliar dengan 6,9 juta unit saham yang dijual. Tekanan jual juga terjadi pada HMSP dengan penjualan 6,7 juta unit saham dengan net sell Rp 17,87 miliar. Untuk BBRI, net sell-nya tercatat Rp 5,78 miliar dengan 13 juta unit saham yang dijual. Sementara itu, saham ASII yang dilepas asing kemarin mencapai 22,2 juta unit dengan net sell Rp 96,12 miliar. ”Ini banyak net sell di saham-saham big cap. Asing profit taking (ambil untung, Red) lantaran sebelumnya sudah merasa untung,” kata analis First Asia Capital Sekuritas David Sutyanto. Selain ambil untung, asing memindahkan investasi ke instrumen safe haven, terutama emas. Harga komoditas emas memang naik seiring dengan turunnya bursa saham global. Harga emas kontrak Desember 2017 naik 9,3 poin atau 0,17 persen ke level 1.339,7 per troy ounce. Meski asing banyak mencatat jual bersih pada saham big cap dan blue chip, efek tersebut masih sebatas pengaruh sentimen dan tidak menunjukkan performa fundamental emiten. Di dalam negeri, IHSG kemarin ditutup turun 50,32 poin atau 0,86 persen ke level 5.813,74. Asing mencatat net sell Rp 562,21 miliar dengan 580,6 juta unit saham yang dijual. (jpnn)
  • Bagikan