Pemda Konawe tak Perhatikan Korban Tanah Longsor
KOLAKAPOS, Unaaha -- Korban tanah longsor di kecamatan Sampara, yang saat ini sudah masuk di bulan ke empat, belum juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah Konawe, meski sudah berulang-ulang kali didatangi dari pemerintah kabupaten dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Konawe namun bantuan untuk korban tersebut belum juga terealisasi.
Asmin Janusi (28) anak dari Agus Lasiawa (50) Korban Tanah longsor saat dihubungi Kolaka Pos (5/9) kemarin menyampaikan, hingga saat ini bantuan berupa perbaikan rumah yang dijanjikan pemerintah daerah Konawe dan DPRD belum juga terbukti, hanya bantuan kebutuhan hidup sehari-hari saja yang diterimanya ditenda pengungsian bersama keluarga yang mengalami nasib serupa namun hingga kini bantuan logistik telah berhenti.
" Ada bantuan dari dinas sosial tapi cuma makanan dan tenda, kalau janji mau dibuatkan rumah sampe disuruh cari tanah kosong belum ada" tutur Asmin.
Dijelaskannya, janji bantuan berupa rumah oleh pemda Konawe, syaratnya terlebih dahulu, korban tanah longsor harus mencari lokasi lahan kosong, setelah ada lahanya barulah pemerintah menurunkan anggaran pembuatan rumah, namun sampai saat ini, tanah kosong yang di minta tersebut sudah ada lokasinya tapi janji tersebut seakan dilupakan pemerintah Konawe.
Hal ini diterangkan Asmin, karena orang tuanya sudah pernah menghadap ke pemerintah setempat namun di indahkan, demikian di DPRD Konawe, Risnawati (50) yang merupakan Ibu Asmin, juga telah bertemu salah satu anggota DPRD namun hanya diberikan janji saja.
" Orang Tua mondar mondir (pemda Red) katanya belum ada dana, mereka bilang baru dengar kejadian atau mungkin mereka pura-pura tidak tau, padahal jalan yang longsor sudah diperbaiki," keluh Asmin.
Karena belum juga ada titik terang jika pemda Konawe akan memberikan bantu, lanjut Asmin bersama keluarganya sangat pesimis jika bantuan yang diharapkan selama ini akan tiba kepada korban, karena sampai saat ini saja korban sudah tiga bulan lebih berada ditenda pengungsian bantun-bantuan kecil saja sudah tidak disalurkan lagi hanya pertama saja pemerintah menurunkan bantuanya.
" Waktu kejadian tidak ada yang bisa diselamatkan, sedangkan waktu iparku melahirkan dia pergi numpang di rumah tetangga karena tidak tahan kalau siang (panas Red) apa lagi malam (Dingun Red), yang ditakutkan itu kalau ada ular yang masuk di tenda." imbuh Asmin.
Asmin menambahkan, sangat kecewa terhadap pemda Konawe yang tiap kali datang di lokasi tenda korban tanah longsor hanya datang di foto dan sampaikan janji.
" Jangan datang selfie saja, bantu mi juga," tutupnya. (m4/b/hen)