FKUB Prihatin Tragedi Rohingya
KOLAKAPOS, Makassar--Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel turut prihatin dengan tragedi kemanusiaan Rohingya di Myanmar.
Sekretaris FKUB, Burhanuddin Yusuf, saat melakukan jumpa persnya di ruang rapat kantor FKUB Jalan Rappocini, mengatakan, tragedi di Rohingya merupakan masalah kemanusiaan. Tragedi itu dinilai sebagai pelecehan terhadap manusia dan nilai-nilai kemanusiaan secara keseluruhan.
“Setiap agama bertujuan untuk memuliakan manusia dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, namun tidak mustahil peristiwa yang menimpa etnis-etnis Rohingya dan etnis lainnya dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan pragmatis yang bersifat sesaat,” tuturnya.
Mewakili FKUB, Burhanuddin, menambahkan, ada beberapa poin penting atas kejadian tersebut, diantaranya, pihak FKUB sangat menyesalkan dan menolak terjadinya pelecehan nilai-nilai kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya. FKUB mendukung sepenuhnya pernyataan serta langkah-langkah Pemerintah RI dalam melakukan usaha-usaha diplomatik dan bantuan kemanusiaan, serta meminta kepada pihak imigrasi dan UNHCR agar aturan internasional tentang hak dan kewajiban ditegakkan secara penuh.
Selain itu, jelas Burhanuddin, pihaknya juga harap agar seluruh komponen bangsa untuk bersikap cerdas dan kritis, sehingga terhindar dari informasi bersifat hoax, yang bisa memicu munculnya sentiment agama dan etnis yang tidak proporsional, karena hal tersebut tentu akan merugikan kehidupan bersama, ujarnya.
Sementara itu, Bendahara FKUB yang juga Pengurus Walubi Sulsel, Yongris mengatakan, pihaknya juga prihatin atas terjadinya pembantaian tersebut. Menurutnya, kejadian pembantaian itu menimbulkan dampak yang tidak baik terhadap komunitas Budha.
Yongris juga mengajak komponen masyarakat untuk membangun solidaritas untuk pengungsi maupun lintas negara. Selain itu, diharapkan pemerintah Indonesia aktif menjadi fasilitator dan mediator agar konflik yang ada bisa selesai dan tidak terulang kembali.
“Di Myanmar 80 persen itu mayoritas umat Budha, tapi dalam ajaran kita tidak dibenarkan untuk melakukan hal keji seperti itu. Hewan saja dihindari untuk dibunuh, apalagi manusia,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, kejadian tersebut tidak hanya mengorbankan etnis muslim Rohingya, tetapi juga umat Hindu dan Budha.
“Jangan sampai masalah atau konflik yang ada di luar ini memicu masalah di Indonesia. kita harap semuanya bisa tetap menjaga kerukukan beragama,” jelasnya. (fajar)