Gubernur : Kepala Dinas Jangan Tidur

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Makassar--Sulsel mulai memasuki puncak musim kemarau. Beberapa hari ini, kondisi cuaca cukup ekstrim. Dikhawatirkan, kondisi itu bisa mempengaruhi pertanian di daerah ini. Menyikapi kondisi ini, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo meminta Kepala Dinas Pertanian di kabupaten/kota dan provinsi tidak tidur. Mereka harus terus memantau kondisi di wilayahnya. “Saya berharap kadis kabupaten/kota jangan tidur. Dinas provinsi juga. Cermati cuaca, beri pengarahan pola tanam kepada kelompok tani agar tanaman tidak ada yang puso karena kekeringan,” ungkap gubernur di ruangan kerjanya, kemarin. Menurutnya, kesiapan pemerintah daerah, khususnya dalam penanganan dan pengendalian kekeringan harus dimaksimalkan. Dia mengaku, beruntung pola tanam di Sulsel juga mengacu pada hasil tudang sipulung. Dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk mengacu pada ramalan-ramalan petani yang sudah berlangsung sejak dulu, pola cuaca yang akan terjadi bisa dihadapi dengan baik. Orang nomor satu di Sulsel itu mengemukakan, hingga saat ini, belum ditemukan keluhan atau kerusakan tanaman akibat kekeringan. Apalagi, petani sudah memprediksi jauh hari sebelumnya sehingga mempercepat penanaman. “Sampai detik ini kita bisa kendalikan pola tanam. Caranya, mempercepat penanaman mumpung air masih tersedia,” jelasnya. Sementara untuk daerah yang curah hujannya sedikit sejak memasuki musim pancaroba, dia meminta petani melalui bimbingan dinas terkait untuk mengganti tanaman. Misalnya, areal persawahan yang biasanya ditanami padi, ditanami palawija atau kacang-kacangan. Menyikapi itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Sulsel, Fitriani, menjelaskan, kendati sebagian besar wilayah di Sulsel mengalami kekeringan, namun tetap dilakukan penanaman. Untuk mengantisipasi kekurangan air, setiap kabupaten sudah harus siaga dengan pompanya. “Setiap kabupaten memiliki brigade alsintan. Mereka itu yang akan bergerak untuk selalu siaga. Pasti ada petugas berikan informasi kepada petani apa yang harus dilakukan,” jelas Fitri. Sejauh ini, dia mengaku belum ada laporan ada sawah yang mengalami kekeringan. Namun, dia memprediksi jikapun terjadi kekeringan, tidak akan separah tiga tahun lalu saat terjadi Elnino. Diapun optimistis jika target produksi padi tahun ini bisa tercapai yakni 6 juta ton. Posisi per September, sudah tercapai 5,7 juta ton. (fajar)
  • Bagikan

Exit mobile version