Rujab Gubernur akan Dibuka untuk Umum

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Makassar--Peringatan Hari Jadi Sulsel 19 Oktober 2017 mendatang akan dikemas secara spesial dibanding tahun-tahun sebelumnya. Untuk pertama kalinya, di hari bersejarah Sulsel itu, Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) akan dibuka untuk umum selama lima hari. Mulai 15 Oktober hingga puncak peringatan HUT Sulsel pada 19 Oktober mendatang. “Selama ini kan masyarakat hanya bisa lewat di depan Rujab, nanti akan kita beri kesempatan untuk melihat seperti apa Rujab Gubernur itu,” kata Ketua Panitia HUT Sulsel ke-348, Irman Yasin Limpo di Makassar, Rabu (13/9). Menurut Irman dibukanya rujab untuk masyarakat umum ini adalah ide Gubernur Syahrul Yasin Limpo sendiri, yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 2018 mendatang. Gubernur, kata dia, berharap masyarakat umum, termasuk pelajar, dapat melihat secara langsung arsitektur dan interior Rujab Gubernur.”Bagaimana ruang kerja gubernur, atau kamar presiden di Rujab Gubernur misalnya,” ucap dia. Masyarakat, lanjutnya, juga dapat mengetahui berbagai sejarah yang terkait dengan rujab orang nomor satu di Sulsel tersebut. “Di ruang mana misalnya berbagai perjanjian-perjanjian dibuat,” imbuhnya. Nantinya pihak panitia, kata None sapaan akrabnya, akan menyiapkan pemandu yang menjelaskan mengenai sejarah rujab dan ruangan-ruangannya. Pengunjung yang datang, tambah Irman, juga dapat menikmati venue yang disiapkan oleh panitia. Akan ada pertunjukan pada pagi, siang, dan malam pada empat venue, yaitu di sebelah kiri, kanan, dan depan rujab, serta Baruga Patingalloang. Selain itu, juga akan dilaksanakan karnaval Fashion Sulawesi Selatan (Sulsel) yang ditargetkan diikuti oleh 1500 peserta. “Tahun lalu Karnaval Fashion ini diikuti oleh 1300 peserta, tahun ini target kita lebih banyak lagi, 1500 peserta,” kata Kepala Dinas Perindustrian Sulsel Achmadi Akil pada Peluncuran Karnaval “Fashion on The Street” 2017 yang digelar di Makassar. Para peserta, kata dia, berasal dari berbagai unsur, diantaranya pelajar SMA/SMK, mahasiswa, perwakilan kabupaten/kota, TNI dan Kepolisian, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulsel, BUMN, BUMD, Perbankan, PHRI, asosiasi, komunitas, kelompok-kelompok kreatif, dan masyarakat pemerhati fashion. “Selain itu dua provinsi yang memiliki industri kreatif yang kuat yakni Bali dan Solo juga akan ikut berpartisipasi,” katanya. Karnaval yang mengusung tema “Kolaborasi” ini, lanjutnya, diharapkan dapat merangsang perkembangan fashion etnis Sulsel khususnya kain sutra yang menjadi ciri khas Sulsel. “Kita berharap sutra Sulsel akan semakin dikenal, bukan hanya menjadi sarung saat memakai Baju Bodo (Pakaian adat Sulsel) tetapi dapat menjadi bahan busana siap pakai,” jelasnya. (bkm/fajar)
  • Bagikan

Exit mobile version