Benda Kerajaan Konawe Kembali Disakralkan
KOLAKAPOS, Unaaha--Menyambut tahun baru islam (1 Muharam) yang jatuh pada 21 September, masyarakat adat Tolaki menggelar mengsakralan benda pusaka kerajaan Konawe yang akan dilaksanakan di rumah adat (Laika Mbu'u), di kelurahan Meluhu. Kegiatan pengsakralan ini sudah berlangsung turun-temurun oleh masyarakat adat.
Ketua Dewan Pembina Masyarakat
Adat Meluhu, Ajamin Suruambo mengatakan, kegiatan pengsakralan atau pencucian benda pusaka ini selalu di pusatkan di Laika Mbu'u dan pengsakralan ini pula akan melibatkan seluruh komunitas adat se Sulawesi Tenggara, dan kerajaan Mekongga dipastikan akan terlibat dalam acara pengsakralan benda-benda pusaka ini.
Di tambahkanya, kerajaan Konawe merupakan kerajaan yang memiliki wilayah terluas di daratan Sultra untuk itu banyak benda-benda pusaka ini berada di luar dari Konawe, misalnya saja di Besulutu ada Kerajaan Besulutu, Konawe Utara ada kerajaan Waolesea, kerajaan yang ada di Kolaka Timur dan kerajaan yang ada di Wawoni'i termasuk yang di miliki penerus atau keturunan kerajaan Konawe benda-benda kerajaan.
"Selain untuk melestarikan benda-benda kerajaan konawe, tujuan ini untuk menyatukan kembali benda-benda pusaka yang berada di luar konawe," kata Ajmain.
Ajmain menambahkan, peralatan benda pusaka kerajaan Konawe yang akan disakralkan diantaranya peralatan perang, alat dapur, dan alat-alat yang digunakan sehari-hari atau aksesoris bangsawan kerajaan Konawe, dan alat pertanian. Selain itu tujuan ini untuk menjalin silaturahmi antara komunitas adat se sulawesi tenggara agar kebudayaan asli suku tolaki ini dapat terpelihara dengan baik dan menjaga kelestarianya dalam hal menjaga kelestarian benda-benda pusaka ini.
"Benda-benda yang di gunakan kerajaan konawe itu di sakralkan di laika mbu'u ini," tandasnya.(m4/b)