Hado : Sarana Penunjang Kerja Staf Memprihatinkan
KOLAKAPOS, Kendari--Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara, Hado Hasina, mengatakan bahwa sarana penunjang
kerja staf dan ruang tunggu calon penumpang di sejumlah pelabuhan penyeberangan dan terminal di
Sulawesi Tenggara memperihatinkan.
Hado Hasina di Kendari, Senin, mengatakan ruang kerja staf, kepala unit pelayanan dan ruang tunggu
tidak layak, padahal setiap hari menerima pendapatan untuk negara.
"Coba anda-anda sekalian kunjungi ruang kerja kepala unit di sejumlah penyeberangan. Kursi dan meja
sudah dimakan usia. Ada yang patah dan sudah penuh coretan," kata Hado.
Ratusan calon penumpang yang menunggu pemberangkatan kapal berhamburan di bawah pohon
pelindung karena tidak mungkin masuk dalam ruang tunggu yang tidak dilengkapi kursi atau tempat
istrahat yang layak.
Padahal, kata dia, pelayanan pelabuhan penyeberangan dan terminal luat maupun darat mengumpulkan
uang miliaran rupiah setiap tahun.
"Kondisi pelayanan publik di pelabuhan penyeberangan fery Torobulu-Tampo hanya satu contoh kasus.
Kondisi yang memperihatinkan tersebut pasti terjadi di pelabuhan penyeberangan lainnya," ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan perusahaan milik negara yang mengurusi pelabuhan penyeberangan
agar peduli dengan pemenuhan sarana penunjang kerja staf dan meningkatkan pelayanan bagi
pelanggan.
Ia juga mengimbau satuan tugas Sabu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) meningkatkan pemantauan
lapangan untuk memberantas praktik pungutan liar yang meresahkan masyarakat.
"Pelayanan publik di pelabuhan paling rentan dengan pungutan liar. Modusnya sangat beragam dan
oknum pelaku berjaringan," katanya. (p2/hen)