Kopel Minta Ketua Fraksi Tegur Dewan Malas

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Makassar--Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia Wilayah Sulsel, meminta Ketua Fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar untuk bersikap tegas, dan menegur anggota-anggotanya yang semakin tak disiplin mengikuti agenda rapat dewan. Pasalnya, tiga tahun masa kerja dewan periode 2014-2019, sejumlah anggota sudah jarang memperlihatkan kehadirannya di kantor perwakilan rakyat itu. Bahkan Koordinator Kopel Indonesia wilayah Sulsel, Mussadaq, mengungkapkan, sudah menjadi tanggung jawab setiap fraksi untuk memantau kerja-kerja anggotanya seperti malas datang berkantor ataupun manghadiri rapat. Sehingga ketika ada legislator dari fraksi tertentu yang tidak menjalankan tugas dan fungsinya, fraksi sebagai perwakilan partai harus bertindak tegas minimal memberi teguran. “Memang menjelang pemilihan wali kota anggota dewansudah terlihat jarang menggelar rapat dan kehadiran mereka hanya 20 persen saja, seharusnya ketua fraksi menegur kalau perlu diberi surat peringatan, jika tidak mampan sikap terakhir adalah pemecatan,” ungkapnya. Kata dia lagi, sebagai wakil rakyat yang tugasnya menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat dan mendapatkan gaji yang tinggi, tidak sepantasnya menyampingkan tugasnya dan memprioritaskan pekerjaan mereka yang ada di luar. “Karena masih ada oknum dewan yang punya kesibukan di luar, misalnya sebagai pengusaha, sibuk urusan partai, dan lain-lain sehingga, tugas sebagai anggota legislatif menjadi terbengkalai,” ujarnya. Berdasarkan presentasi kehadiran di DPRD sejumlah anggota DPRD Makassar yang jarang terlihat di kantor DPRD ketika ada agenda rapat yakni, Andi Vivin, William, dan Munir Mangkana yang berasal dari PDI-P, Syafruddin Said, Melani Mustari berasal dari Partai Golkar, Agung Wirawan dari Demokrat, Lisdayanti Sabri dari Gerindra, dan Abdul Wahid dari PPP. Menyikapi kritikan Kopel, Ketua Fraksi Demokrat, Abdi Asmara mengaku evaluasi kinerja anggota dewan di Demokrat senantiasa dilakukan, baik itu sekadar mengingatkan atau pun memberikan teguran secara langsung. “Setiap saat kita lakukan evaluasi, dan menegur jika ada anggota yang sudah dua tiga kali tidak mengikuti rapat tanpa alasan yang jelas,” katanya. Begitupun yang dikatakan Sekretaris Fraksi Golkar Makassar, Wahab Tahir. Ia mengaku Golkar sangat ketat terhadap anggota-anggotanya yang tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat. Golkar juga menurutnya tidak akan segan-segan mengeluarkan surat tuguran bahkan menarik anggotanya dari alat kelengkapan dewan (AKD) jika mengabaikan tugas. “Kita sudah pernah mengelurkan surat teguran kepada salah satu anggota, bahkan ditarik dari AKD, jadi salah bila dikatakan Golkar ini tidak tegas,” tegasnya.(fajar)
  • Bagikan

Exit mobile version