Puluhan Kader Golkar Konawe, Tolak Ali Mazi

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Unaaha--Puluhan kader yang tergabung dalam AMPG dan Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Konawe, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPD II Golkar Konawe, Selasa (17/10). Aksi unjuk rasa ini menuntut Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Golkar Konawe untuk menyampaikan aspirasi kepada DPD I Partai Golkar agar tunduk kepada putusan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dalam hal ini pencalonan Gubernur Sulawesi Tenggara. Massa aksi yang diterima oleh Ketua Harian DPD II Golkar Konawe, Hasbuan Kepada massa aksi, Ia berjanji akan segera menyampaikan aspirasi tersebut ke DPD I Golkar untuk kemudian dilanjutkan ke Dewan Pimpin Pusat Partai Golkar di Jakarta. Usai menerima aksi tersebut, ketua harian DPD II partai Golkar Konawe, Hasbuan kepada media mengatakan aksi yang dilakukan oleh pengurus AMPG dan PK Golkar tersebut merupakan aksi menolak Ali Mazi sebagai calon Gubernur Sultra karena bukan hasil Rakerda. Karena kata dia Rakerda sebagai keputusan tertinggi di Partai berlambang pohon beringin tersebut di tingkat daerah. "Rakerda Golkar yang dihadiri 17 DPD Kabupaten, Kota itu merekomendasikan tiga nama.Yang pertama adalah Asrun, kedua LM Rusman Emba dan ketiga Ibu Tina Nur Alam. Tetapi yang terjadi saat ini yang mendapat rekomendasi dari DPP adalah Ali Mazi, " kata Hasbuan. Menurut Hasbuan, apabila DPP Partai Golkar tidak mengindahkan suara kadernya di daerah yang dituangkan melalui Rakerda dan tetap menunjuk Ali Mazi sebagai calon Gubernur maka Golkar Sultra tidak akan memberi dukungannya. "Karena Rakerda berdasarkan AD/ART Partai Golkar itu merupakan keputusan tertinggi di DPD 1 Golkar. Ketika DPP tetap pada pendiriannya, tidak membatalkan rekomendasi itu maka Golkar secara keseluruhan tidak ikut mendukung pencalonan Gubernur Ali Mazi, " ujarnya. Dikatakan, sejauh ini Ali Mazi tidak pernah menyampaikan baik ke DPD 1 maupun ke DPD II bahwa dirinyalah yang akan menggunakan pintu Golkar pada pemilihan Gubernur Sultra yang akan datang. "Jadi sampai hari ini Ali Mazi masih abaikan organisasi Golkar di Sultra ini, itu yang terjadi," ucapnya. Terkait dengan calon Wakilnya di Pilgub Sultra, Hasbuan menyebut bahwa Ali Mazi tidak pernah sekalipun menyampaikan kepada Golkar bahwa wakilna adalah si A atau si B. Bahkan kata dia, komonikasi dengan jajaran Golkar Sultra sama sekali tidak pernah dilakukan Ali Mazi. "Itulah sehingga penolakan dari semua pihak, semua jenjang organisasi partai Golkar se-Sultra ini itu adalah hal yang wajar karena tidak adanya komunikasi dari calon itu sendiri,"katanya. Sebelum mengakhiri wawancara dengan media ini, Hasbuan kembali menegaskan bahwa Golkar Sultra hanya menolak Ali Mazi sebagai calon Gubernur. Sementara untuk calon wakilnya, Lukman Abunawas tidak ada masalah. "Ali Mazi yang ditolak. Lukman Abunawas itu orang Golkar, hanya karena PNS-nya kemarin tidak bisa dia lepas sehingga dia meninggalkan Golkar. Kemudian Golkar pernah merekomendasikan Lukman Abunawas. Jadi Lukman di Golkar tidak punya masalah,"kata Hasbuan. Hasbuan menambahkan bahwa yang jadi masalah di sini adalah Ali Mazi karena tidak pernah direkomendasikan oleh Golkar Sultra sebagai Calon Gubenur. Dan Ali Mazi dinilai tidak menghargai pengurus Golkar di Sultra. "Seharusnya dia (Ali Mazi) lebih dulu melakukan pendekatan kepada keder-kader Golkar di Provinsi kemudian sama-sama ke pusat, kan itu idealnya. Atau kalaupun misalnya sudah di pusat, tolonglah bawa itu rekomendasi kita komunikasi di daerah bagaimana kami dari pengurus Kabupaten maupun Provinsi untuk menyatukan kekuatan Golkar mendukung. Tapi ini sudah mau deklarasi tidak ada komunikasi,"ujarnya. (m4/b/hen)    
  • Bagikan