BOS Telat, Sekolah Terpaksa Mengutang

  • Bagikan
KolakaPos, Unaaha -- Sejumlah sekolah tingkat sekolah dasar dan menengah mengeluhkan keterlambatan pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Akibatnya banyak sekolah melaksanakan kegiatan sekolahnya dalam hal pengerjaan adminiatrasi sekolah dan pembayaran biaya lain terpaksa mengutang, hal ini dilakukan sekolah untuk memenuhi kebutuhan sekolah dalam hal keperluan belajar mengajar dan administrasi. Menanggapai keterlambatan ini, Dinas pendidikan nasional (diknas) kabupaten Konawe, melalui Kasubag perencanaan Tira Liambo, menyampaikan jika Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) yang ditujukan ke sejumlah sekolah tingkat dasar dan menengah untuk pencairan ke tiga tahun ini akan terlambat, hal ini di karenakan beberapa daerah lain belum merampungkan data yang diperlukan provinsi alhasil dana bos yang seharusnya cari sebelum masuk tahap 3 terpakan terlambat di cairkan. "Transferanya itu kan kolektif, jadi ketika ada daerah yang belum rampung daftarnya maka akan menghambat pencairanya di semua daerah kabupaten," kata Tira, Rabu (18/10). Lanjut Tira, untuk diknas Konawe sendiri, daftar yang dibutuhkan diknas provinsi, sejatinya sudah selesai, jadi seharusnya pencairan ini sudah bisa dilakukan kalau siafatnya tidak kolaktif, akan tetapi sifatnya kolektif maka diknas harus menunggu terlebih dahulu diknas yang lain rampung. "Kalau Konawe sendiri itu sudah lengkap. tinggal menunggu pencairannya saja, tap kan ada beberapa daerah yang belum lengkap, bahkan ada daerah yang belum menyetorkan daftar SKT di Provinsi" katanya. Dijelaskannya, secara mekanisme keterlambatan daerah yang belum dimenyelesaikan daftar yang di perulakan provinsi menurut Tira, itu berada di pencocokan data dapodik dirjen dan daerah, karena data dapodik yang di kirim provinsi ke dirjen maka itulah permintaan anggaran BOS di sultra secara menyeluruh. "Jadi pusat meng SK kan berapa jumlah dapodik yang berada di Sultra. Jumlah itu lah provinsi yang memintakan uangnya ke pusat maka data dapodik ini harus dicocokan dulu data dapodik daerah dan data dapodik pusat," imbuhnya.(m4/b/hen)
  • Bagikan