Cikeas Sodorkan Ony jadi Pendamping Khofifah

  • Bagikan
Partai Demokrat menyodorkan nama Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono sebagai bakal cawagub pendamping Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim. JARUM jam menunjuk pukul 13.00. Siang itu, Senin (16/10), Ony Anwar Harsono sedang berbincang dengan dr. Ana Mursyida, istrinya di kediamannya di Jalan Yos Sudarso, Ngawi. Mendadak, pria yang menjabat wakil bupati Ngawi itu mengalihkan pandangan ke layar handphone. Sebab, ada panggilan masuk dari Harsono, sang ayah. ’’Kaget, ada apa? Kemudian bapak memberi kabar kalau diusulkan Demokrat sebagai kandidat wakil gubernur,’’ ujar Ony Anwar saat ditemui Jawa Pos Radar Ngawi kemarin. Kata dia, ayahnya usai melakukan pertemuan di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Dalam pertemuan itu diikuti sejumlah petinggi Demokrat. Pembahasan seputar peta politik di Jawa Timur (Jatim) usai PDI Perjuangan secara resmi mengumumkan duet Gus Ipul-Azwar Anas. ’’Istri juga sudah saya beritahu, sementara belum memutuskan,’’ ujar pria yang menjabat ketua KNPI Ngawi tersebut. Sikap kehati-hatian Ony tentu cukup beralasan. Pria 37 tahun itu tidak serta merta langsung mengamini ketika dirinya disorongkan berpasangan dengan Khofifah. Apalagi, pertarungan yang akan dihadapi jauh lebih sulit. Tentu berbeda ketika dirinya bersama Budi ’Kanang’ Sulistyono bertarung di pilkada Ngawi selama dua periode berturut-turut. ’’Terkejut dan kaget itu pasti, tapi ini dinamika politik,’’ ujarnya. Kata dia, beberapa petinggi Partai Demokrat di Jatim memang sudah menghubungi. Namun, dia memang belum berkomunikasi secara langsung. Khususnya dengan Khofifah. Ony mengamini, salah satu pertimbangan dari Demokrat ingin mendulang suara di kawasan Mataraman (Kota/Kabupaten Madiun, Ponorogo, Magetan, Pacitan, Nganjuk, Kota/Kabupaten Blitar, Trenggalek). Selain di Madura, Khofifah yang sudah mendapat dukungan dari Demokrat, Partai Golkar dan NasDem juga mematok target mendulang suara di kawasan Arek (Tuban, Lamongan, Bojonegoro). ’’Iya benar, medan pertempuran sengitnya nanti di Mataraman, terus di kawasan Arek,’’ jelasnya. Saat berbincang dengan Jawa Pos Radar Ngawi, Ony tampak begitu taktis menjawab seputar peta politik di Jatim. Termasuk, analisa kekuatan Gus Ipul dengan Khofifah baik di kawasan Tapal Kuda, Mataraman, Arek, Madura, Surabaya-Malang dan lainnya. Namun, saat disinggung kesiapan macung wagub, Ony kembali melempar senyum. Dia meminta proses dan dinamika politik bisa terus diikuti. ’’Ditunggu saja,’’ ujarnya sembari tersenyum. Ony mengaku masih harus bertemu empat mata dengan Bupati Ngawi Budi ’Kanang’ Sulistyono. Sebab, dirinya saat ini masih mendampingi Kanang untuk periode kedua sampai 2021 mendatang. ’’Apa pun keinginan partai saya harus komunikasi dengan pak bupati,’’ terang Ony. Dia mengatakan, apabila Kanang memberi izin baru akan mengambil sikap. Pun, ketika dilarang dirinya akan tetap bertahan sebagai wabup. Apabila memang diberi izin, Ony juga siap.’’Kuncinya di pak bupati, kalau diizinkan ya maju,’’ ujarnya. Dalam basis kepartaian, Ony sendiri memiliki status sebagai kader di DPC PDI Perjuangan Ngawi. Dirinya kader sejak 2009. Namun dirinya juga memiliki kedekatan dengan partai-partai lain seperti Demokrat, Nasdem, dan PAN. Ony sengaja diposisikan Bupati untuk merangkul seluruh parpol di Ngawi sebagai penyeimbang. Makanya saat ini statusnya tidak hanya berada di satu partai saja. ’’Memang saya sengaja dilepas pak bupati sebagai balancing, jadi tidak boleh dimiliki satu partai saja,’’ tambahnya. Dia mengatakan, Ngawi memiliki karakteristik politik santun. Hal itu juga yang disampaikan Harsono kepada dirinya saat pencalonan diri sebagai wabup periode pertama. Konsep politik santun itu menomorduakan kepentingan politik. Tapi lebih mengutamakan komunikasi. Sehingga dirinya dapat lebih dekat dengan partai lainnya. Bukan hanya di satu parpol saja. Dirinya juga tidak memiliki status sebagai pengurus harian parpol, untuk menghindari konflik yang bisa saja terjadi dengan statusnya sebagai penyeimbang. ’’Saya tidak ditempatkan di pengurus harian satu parpol, supaya komunikasi bisa dilakukan dengan parpol manapun,’’ tutur Ony. (jpnn)
  • Bagikan

Exit mobile version