Tiga PPS Mengaku Hadiri Pelantikan Timses
KOLAKAPOS, Kolaka--Netralitas harus total, apalagi terkait Pilkada yang akan menjadi tonggak penentu pembangunan lima tahun kedepan. Tak heran, ketika tiga anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang harusnya netral, kedapatan menghadiri pelantikan tim salah satu bakal calon bupati Kolaka, Panitia Pengawas (Panwas) melaporkan hal tersebut ke KPU.
Kemarin (6/12), tiga anggota PPS (Panitia Pemungutan Suara) yang berasal dari desa Watumelewe dan Wonualaku kecamatan Iwoimenda, dipanggil KPU untuk mengklarifikasi kehadiran mereka pada pengukuhan salah satu Bakal Calon Bupati (Bacabup). Hal tersebut dibenarkan ketua KPU Kolaka Lukman. "Benar hari ini kita panggil mereka, atas laporan Panwaslu, kita ingin memastikan dugaan tersebut," jelasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh komisioner KPU Aidil Adha. "Iya mereka sudah kita klarifikasi, nantilah kita lihat bagaimana selanjutnya, saya juga ingin menyampaikan kepada Panwas agar jangan tebang pilih dalam mengawasi tahapan pilkada ini, bukan hanya penyelanggara yang diawasi tetapi semuanya juga yang menurut aturannya harus netral," papar Aidil yang juga komisioner Divisi Teknik Penyelenggara Pemilu.
Sementara itu ketiga PPS dari kecamatan Iwoimenda yang ditemui usai klarifikasi mengakui jika mereka menghadiri acara tersebut namun bukan untuk acara pengukuhan. Kasman, ketua PPS Desa Watumelewe mengatakan kehadirannya saat itu untuk menggantikan posisi temannya. Ia menegaskan tidak bermaksud untuk menjadi tim pendukung salah satu bakal calon. "Kalau saya akui hadir, tapi memang saat itu saya hanya mengganti anggotanya teman karena tidak hadir, bukan berarti saya mau dikukuhkan menjadi tim penghubung, karena saya tahu saya ini anggota PPS," paparnya.
Meski mengaku, namun Kasman juga menyayangkan sikap Panwas yang terlalu terburu-buru melaporkan hal tersebut ke KPU. Padahal Panwas masih dapat menempuh jalur persuasif dengan memberikan teguran. "Harusnya panwas peringati dulu kita, kasih teguran, jangan Langsung teruskan," keluhnya.
Sedangkan menurut Samrin, anggota PPS Desa Watumelwe lainnya mengatakan dirinya tidak mengetahui jika dalam acara yang dihadirinya akan ada pengukuhan tim pendukung. "Acara awalnya kan pesta panen syukuran, kebetulan memang saya diundang sebagai aparat desa, makanya saya hadiri, saya juga kaget ada acara pengukuhan, hanya tidak bisa kita hindari lagi karena kita sudah di tempat, terpaksa kita ikuti acara itu. Jadi kita tidak bermaksud menjadi tim sukses," terang Samrin yang juga menjabat sebagai Kaur Pembangunan Desa Watumelewe.
Sementara anggota PPS dari desa Wonualaku, Muh Rusli, menyatakan kehadirannya dalam acara itu karena diundang sebagai pembaca doa. "Kalau saya hanya datang membaca doa, karena saya diundang untuk itu, kebetulan saya sudah sering sebagai pembaca doa dalam setiap acara, jadi tidak ada maksudnya kita hadiri untuk dikukuhkan sebagai Tim Penghubung," jelas Rusli yang juga merupakan pegawai penyuluh KUA Iwoimenda non PNS.
Ketiga PPS tersebut menyatakan pasrah dengan nasib mereka. "Ya kita ikuti saja aturannya, kalau kita dipecat mau diapa, tergantung KPU saja," ungkap Muh.Rusli.
Untuk diketahui, ketiga PPS Iwoimenda tersebut menghadiri acara pesta Panen dan Sukuran di desa Iwoimenda yang dihadiri oleh Bupati Kolaka Ahmad Safei, pada Selasa (21/11), yang juga menjadi salah satu Bacabup Kolaka. Dalam pesta panen tersebut, diselipkan pengukuhan tim pendukung untuk Pilkada 2018. (cr4/a)