DPP Golkar Jamin Usungannya di Sulsel
KOLAKAPOS, Makassar--POLITISI senior Golkar Airlangga Hartarto dipastikan ditetapkan sebagai ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (19/12). Penetapan Airlangga di Munaslub sesuai hasil kesepakatan mayoritas DPD I dalam rapimnas baru-baru ini. Munaslub Golkar dihadiri seluruh pemilik suara yakni DPD I dan DPD II seluruh Indonesia. “Iya penetapan Pak Airlanggan tinggal ketok palu saja,”ujar Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD II Golkar Gowa Hoist Bachtiar, Senin (18/12) malam.
Soal adanya kekhawatiran bila rekomendasi Golkar akan berubah setelah Airlangga ditetapkan sebagai ketua umum di Munaslub, Hoist yang juga legislator Sulsel empat periode ini menepisnya. “Saya kira tidak sebab sudah ada pernyatan langsung dari Pak Airlangga sendiri,”jelasnya.
Sebelumnya, Airlangga memberikan jaminan bahwa usungan partai berlambang beringin untuk Pilkada di Sulsel tidak akan berubah. Hal itu disampaikan Airlangga saat pertemuan dengan jajaran pengurus DPD I dan DPD II Golkar se-Sulsel di Rumah Dinas Menteri Perindustrian RI di Jakarta.
“Dalam pertemuan tadi, Pak Airlangga selaku Ketum Golkar telah memberikan penegasan bahwa usungan tidak akan berubah pada seluruh pilkada di Sulsel. Bahkan, Pak Airlangga memberikan motivasi dan dukungan kepada kader Golkar yang bertarung, terutama bagi Pak NH (Nurdin Halid),”ujar Ketua DPD II Golkar Makassar, Farouk M Betta alias Aru.
Bentuk dukungan Airlangga kepada NH secara tegas dan gamblang ditunjukkan di hadapan seluruh pengurus dan kader Golkar Sulsel. Menteri Perindustrian itu melakukan salam Sulsel Baru bersama NH dan jajaran pengurus partai berlambang beringin. Bahkan, Airlangga menyapa NH dengan sebutan gubernur yang spontan disambut riuh semangat para elite Golkar Sulsel.
Dalam pilkada serentak di Sulsel pada tahun depan, Golkar diketahui telah menerbitkan rekomendasi pada sejumlah kandidat. Di antaranya yakni Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar pada Pilgub Sulsel, Munafri Arifuddin di Pilwali Makassar, Iksan Iskandar di Jeneponto, Fahsar M Padjalangi di Bone dan Andi Seto di Sinjai. “Intinya, seluruh rekomendasi yang diterbitkan Golkar tidak ada yang berubah. Pergantian ketum tidak mempengaruhi rekomendasi,” ucap Aru yang juga Ketua DPRD Kota Makassar.
Sementara itu, Nurdin Halid menyampaikan pergantian pucuk pimpinan di Golkar memang tidak serta merta mengubah keputusan usungan pada pilkada serentak. Perubahan hanya dilakukan bila memang ada hal prinsipil. Di luar itu, tidak ada alasan untuk mengubah rekomendasi. Toh, surat keputusan untuk rekomendasi pasangan kandidat bukanlah keputusan individu, melaikan keputusan organisasi.
“Berulangkali sudah saya sampaikan, tidak ada yang berubah dengan pergantian ketua umum. Seluruh rekomendasi usungan untuk pilkada di Sulsel tidak ada yang berubah. Keputusan mengusung kandidat kan keputusan organisasi, bukan individu. Kalaupun ketua berganti, maka yang perubahannya sebatas administratif saja,” tutup NH yang juga Ketua Harian DPP Golkar. (bkm)