BNNP dan Bandar Kejar-Kejaran di Tanjung Perak

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Surabaya--Badan Nasional Narkotika Provinsi Jatim (BNNP Jatim) membekuk empat pengedar sabu-sabu jaringan internasional Jumat malam (5/1). Dua pelaku ditembak, tapi tidak fatal. Petugas menyita 7 kilogram sabu-sabu yang siap edar. Para pelaku tertangkap dalam sebuah operasi penggerebekan sejak petugas mengintai selama sebulan terakhir. Salah satu nama pelaku yang terungkap adalah HMD. Kasi Pemberantasan BNNP Jatim AKBP Wisnu Chandra mengatakan, HMD merupakan aktor intelektual yang mengoperasikan skema pengiriman sabu-sabu dari Malaysia menuju Indonesia. Serbuk haram tersebut dikirimkan dari Malaysia menuju Banjarmasin. Lalu barang haram itu dikirim oleh dua pria yang bertugas sebagai kurir menggunakan kapal feri menuju Tanjung Perak Surabaya. ''Dua tersangka ditangkap pas setelah melewati intergate Tanjung Perak," ujar polisi dengan dua melati di pundak itu. Penyusunan rencana HMD sangat rapi. Dua kurir asal Banjarmasin itu langsung masuk ke dalam sebuah mobil MPV (multi purpose vehicle) warna putih. Sedangkan HMD bersama seorang rekannya naik mobil Honda CRV warna cokelat metalik bernopol M 806 HA. Polisi langsung mencegat kedua mobil itu setelah berjalan sekitar dua kilometer dari pelabuhan. Dua kurir asal Banjarmasin berhasil dibekuk dan sedang dikeler untuk pengembangan penyelidikan. Sedangkan HMD berhasil melarikan diri menuju arah selatan. "Anggota saya ditabrak dari depan saat nyegat," kata Wisnu. Dua orang anggota BNNP Jatim yang menggunakan motor, mengejar mobil CRV yang dikendarai HMD. Dia hendak melarikan diri menuju Madura. Rencananya akan menyeberang melalui Jembatan Suramadu. Pelarian tersangka terhenti ketika hendak kabur melalui Jalan Pacar Kembang Gang V. Mobil pelaku yang berjalan mundur, ditabrak kendaraan petugas dari arah belakang. Petugas kemudian melepaskan tiga tembakan ke arah depan dan belakang. Dua pelaku terluka sehingga tidak bisa berkutik. "Luka dikit doang, langsung kami keler ini sekarang, mohon waktu ya sedang pengembangan (penyelidikan,Red)," ucapnya Wisnu. Sampai berita ini ditulis, keempat tersangka masih dikeler untuk pengembangan penyidikan. (mir/eko/jpnn)
  • Bagikan

Exit mobile version