Penjual Sayur Nyaris Jadi Korban Begal
KOLAKAPOS, Jember--Anggota Polsek Jenggawah, Jember, Jatim berhasil membekuk tiga begal. Mereka biasa beraksi di sepanjang jalan Jenggawah-Tempurejo.
Tiga tersangka tersebut sudah meresahkan warga, khususnya pengendara sepeda motor yang hendak pergi ke pasar.
Seperti yang dialami Alkomariyah, yang sehari-hari menjadi wlijo (penjual sayur keliling).
Dia menjadi korban begal kemarin (10/1) pukul 02.30 WIB.
Saat itu korban mengendarai sepeda motor Honda Beat nopol P 6967 LM hendak ke Pasar Jenggawah untuk berbelanja.
Biasanya korban ditemani suaminya setiap pergi ke pasar. Namun, saat itu korban berangkat sendirian.
Begitu melintas di jalanan sepi sekitar 200 meter sebelum Ponpes Madinatul Ulum, Cangkring, korban dipepet pengendara sepeda motor Yamaha Vixion yang belakangan diketahui bernama Dedi Purnama Putra, 20.
Karena disenggol motor tersangka, korban terjatuh. Dedi bersama Johan Afandi mengaku tidak sengaja menyenggol korban. Mereka berdalih menghindari jalan yang rusak.
''Saat itu korban belum sadar kalau dua pengendara yang menyenggolnya hingga terjatuh itu begal,'' ungkap Kanitreskrim Polsek Jenggawah Aiptu Ahmad Rinto.
Saat itu datang teman tersangka bernama Riskiyanto, 17, yang mengendarai sepeda motor Yamaha Yupiter MX nopol DK 5073 XJ.
Dia berniat ''menolong''. Bahkan, seorang tersangka lagi juga ingin menolong untuk membawa korban ke Puskesmas Jenggawah.
Untung, saat terjadi kecelakaan itu, ada seorang warga dan pengendara kendaraan lainnya melintas.
Karena curiga dini hari ada ramai-ramai, dua orang itu berhenti untuk memberikan pertolongan.
''Korban yang sudah sendirian itu mengaku terjatuh setelah dipepet,'' jelas Rinto.
Dua warga itu curiga dengan gelagat tiga pemuda tersebut. Mereka akhirnya melaporkan kasus itu ke Polsek Jenggawah.
Selanjutnya, Kanitreskrim bersama anggotanya mendatangi lokasi kejadian.
''Di lokasi, tiga pelaku tetap mengaku kecelakaan dengan korban," jelasnya.
Karena ada yang aneh, Ahmad Rinto meminta keterangan terkait terjadinya kecelakaan itu.
Kondisi ini ternyata membuat ketiga tersangka merasa terdesak.
Akhirnya, mereka memilih lari saat akan dibawa ke Polsek Jenggawah. Bahkan, seorang pelaku sempat kabur bersama motornya dan berusaha menghilangkan barang bukti kendaraan yang digunakan untuk beraksi.
Akhirnya polisi bertindak tegas. Ketiganya dibekuk setelah tertembak.
Setelah tertangkap, Dedi mengaku sudah dua kali mencuri motor di kandang ayam milik KH Lutfi di Dusun Jatirejo, Cangkring.
Selain itu, dia dua kali melakukan aksi yang sama di wilayah hukum Polsek Ambulu, Puger, dan Wuluhan.
Johan juga mengaku dua kali mencuri sepeda motor dan satu kali menggondol sepeda ontel.
''Sedangkan Riskiyanto mengaku hanya sekali karena diajak Dedi Purnama Putra. Ketiganya masih terlihat remaja sekali,'' ujar Rinto.
Dedi mengaku, biasa berangkat dari rumah sekitar pukul 21.00. Sebelum beraksi, dia jalan-jalan untuk mencari sasaran yang pas.
"Sebelum melakukan aksi, pelaku juga mengaku mengonsumsi obat. Ini terlihat saat diperiksa di puskesmas ketiganya pelo,'' lanjut Rinto.
Pihaknya akan terus mengembangkan kasus itu. Sebab, para tersangka tidak hanya beraksi di wilayah hukum Polsek Jenggawah. (jum/rul/hdi/c4/diq/jpnn)