Oktober, Kereta Api Sulsel mulai Beroperasi

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Makassar--Proyek Kereta Api Trans Sulawesi terus digenjot. Rencananya, untuk tahap pertama, jalur Barru-Palanro sepanjang 44 km sudah harus dirampungkan Oktober 2018 mendatang. Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kereta Api Trans Sulawesi, Henry Hidayat, sampai saat ini, progress pekerjaan rata-rata sudah diatas 75 persen. Kecuali untuk pembangunan stasiun kereta yang baru akan dimulai pembangunannya. “Sejauh ini, progressnya cukup bagus. Tahun ini pembangunan stasiun akan mulai dilakukan,” kata Henry. Ia menjelaskan, untuk rute Barru-Palanro akan dibangun lima stasiun. Sedangkan untuk rute Barru-Maros akan dibangun stasiun sebanyak delapan unit. Ia berharap ini bisa selesai tepat waktu, sehingga bisa digunakan sesuai target opersionalnya. Mengenai jenis kereta api yang akan beroperasi, Henry mengaku akan diprioritaskan kereta api perintis penumpang. Tahap pertama pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi rute Makassar-Parepare menghabiskan anggaran sekitar Rp1,3 triliun. Anggaran tersebut terbagi untuk segmen Barru-Palanro sebanyak Rp681 miliar sedangkan untuk segmen Barru-Maros Rp 583 miliar. Sementara anggaran sebesar Rp97 miliar untuk melanjutkan pekerjaan yang sudah ada. Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu’mang menjelaskan, pengerjaan terus digenjot di lapangan. Tidak ada persoalan dengan pembangunan relnya. Malah sejauh ini, sudah sekitar 70 km yang terpasang. Tinggal pengerjaan trase saja yang dikebut. Untuk pembebasan lahan juga tidak terlalu bersoal karena tinggal mau dibayar. Orang nomor dua Sulsel itu optimistis jika proyek kereta api Sulsel itu bisa berjalan dengan baik tanpa kendala berarti dan bisa dirampungkan sesuai target. Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengungkapkan salah satu proyei kereta api yang akan beroperasi tahun ini berada di Sulsel, yakni KA Trans Sulawesi, dengan rute Barru-Palanro. “Yang sudah ditunggu oleh masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Sulawesi. Pada Oktober 2018, angkutan kereta api ditargetkan mulai beroperasi di wilayah Sulawesi,” kata Zulfikri. (fajar)
  • Bagikan