Mesin ATM Dibobol, Pelaku Bawa Kabur Rp 183 Juta
KOLAKAPOS, Palembang--Kasus pembobolan mesin ATM kembali terjadi di Palembang, Sumatera Selatan. Kali ini terjadi Jl Sersan Sani, Kelurahan Talang Aman, Kemuning.
Tepatnya dalam sebuah minimarket yang ada di samping kanan studio foto Tiga Putra Sriwijaya.
Kejadiannya kemarin, pukul 02.00 WIB. Pelaku berjumlah dua orang, sukses menggasak uang tunai Rp183 juta pecahan Rp100 ribu dalam mesin ATM BCA tersebut.
Dalam dua tahun terakhir, ini kasus ketiga. Setelah sebelumnya, 27 September 2017 lalu, mesin ATM BRI dalam minimarket di Jl May Salim Batubara, Sekip Pangkal, Kemuning yang disatroni pencuri. Pelakunya diduga empat orang. Sayang, aksi mereka membongkar brankas ATM itu gagal.
Lalu, 10 Juni 2017, mesin ATM Bank SumselBabel di Jl MP Mangkunegara, Bukit Sangkal, Kalidoni. Empat pencuri berhasil menggasak Rp730.700.000. Bagaimana aksi para pelaku kali ini?
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), para pelaku diduga datang dari arah kebun pisang, di sisi kiri studio foto sekaligus kantor tour and travel sebelah minimarket. Kemudian, para pelaku memanjat beton kebun pisang itu, lalu naik ke atap studio foto.
Dari sana, para pelaku berpindah ke atap seng minimarket. Setelah menggunting atap, kawanan tersebut masuk dan merusak plafon gypsum minimarket seukuran badan. Mereka kemudian turun dari plafon yang berjarak sekitar 4 meter dari lantai itu dengan bantuan tali.
Posisi plafon yang dirusak hanya sekitar setengah meter dari mesin ATM BCA, satu-satunya alat untuk menarik uang yang ada di sana. Adanya pembobolan itu baru diketahui sekitar pukul 06.30 WIB. Saat itu, Lina (21), karyawati minimarket itu datang dan membuka rolling door toko.
Begitu masuk ke dalam, dia melihat ke arah mesin ATM BCA yang penutup brankasnya sudah terbuka. “Ada bekas di las. Brankasnya semua hilang,” beber Lina. Dalam kekagetannya itu, dia langsung mengecek barang–barang lain. Ternyata, tidak ada yang berantakan.
Hasil pengecekan sementara, tidak ada dagangan yang hilang. “Semua rokok yang ada dekat meja kasir juga utuh. Pencuri tampaknya hanya mengambil uang dari mesin ATM itu,” lanjutnya.
Minimarket itu tidak buka 24 jam. Tutup sekitar pukul 22.00 WIB. “Selama kami buka pada hari sebelum kejadian, tidak ada konsumen yang mencurigakan. Semua normal saja,” tukasnya.
Ditambahkan Jaka, supervisor minimarket itu, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kemuning. Diakuinya, dari rekaman closed circuit television (CCTC) yang terpasang di tiang beton, para pelaku membongkar penutup brankas dengan cara dilas.
Kawanan maling itu lalu mengambil tempat-tempat berisi uang dari brankas mesin ATM itu. “Uangnya ludes. Untuk barang-barang kami tidak ada yang hilang. Namun, akan dilakukan audit dulu,” jelasnya.
Sementara, Ariansyah dari PT Andalan Artha Lestari (perusahaan rekanan BCA yang melakukan perawatan dan pengisian mesin ATM) mengatakan, dua hari lalu mesin ATM tersebut diisi sebanyak Rp230 juta.
“Begitu ada laporan pembobolan, kami datang. Ternyata memang benar, mesinnya dirusak dengan las. Semua uangnya diambil,” tukasnya. Kapolsek Kemuning AKP Robert Sihombing melalui Kanit Reskrim Iptu Arlan Hidayat mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah TKP.
Lokasi telah dipasangi police line. Sejumlah saksi dimintai keterangannya. “Uang yang diambil para pelaku sekitar Rp183 juta,” katanya. Kepala cabang utama BCA Demang, Oktavianus menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus bobol ATM itu kepada pihak kepolisian.
“Sudah ditangani pihak kepolisian. Semoga segera terungkap. Untuk semua ATM BCA, tentu ada asuransinya,” ujarnya. Rangga (23), warga yang datang ke minimarket itu tampak agak ragu untuk masuk dan berbelanja.
“Kok ditutup ya. Saya dengar ada pembobolan ATM, apa benar,” tanyanya. Sedangkan Amir (35), warga sekitar mengakui, kondisi Jl Sersan Sani jelang malam memang sepi. “Jarang ada kendaraan yang lewat kalau sudah di atas jam 1 malam,” tandasnya.(jpnn)